Ternyata Ini Penyebab Kerajaan Cirebon Masuk Pengaruh VOC, Simak Penjelasanya

16 Maret 2022, 09:30 WIB
Ternyata Ini Penyebab Kerajaan Cirebon Masuk Dalam Pengaruh VOC, Simak Penjelasanya. /Tangkapan layar youtube.com / Channel Vaction ID.

PORTAL MAJALENGKA - Sebuah perjanjian persahabatan dengan VOC akhirnya dilakukan oleh para Sultan Cirebon pada 7 Januari 1681.

Perjanjian itu dihadiri oleh Sultan Sepuh (Pangeran Syamsudin Martawijaya, Sultan Anom (Pangeran Badrudin Kartawijaya) Panembahan Cirebon dan Jaksa Pepitu.
Dari pihak VOC dihadiri oleh Jacob Van Dick dan Johem Michilies.

Dikutip dari buku karangan Zaenal Masduqi dan Firli mencatat, perjanjian itu diakibatkan adanya konflik internal perebutan kekuasaan antara para Pangeran Cirebon yakni, Pangeran Kartawijaya, Pangeran Maryawijaya dan Pangeran Wangsakerta.

Baca Juga: Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban, Semua Dosa Manusia Diampuni Allah. Simak Penjelasan Berikut

Konflik itu membuat Martawijaya sebagai saudara tertua dari kedua adiknya beranggapan bahwa dirinya pewaris tahta yang sah, sehingga dirinya meminta perjanjian dengan VOC bahwa Cirebon dalam proteksinya.

Sebagai bentuk imbalan atas pengakuan VOC kepada dirinya karna telah mengakui sebagai penguasa tunggal Cirebon.

Dari sinilah VOC mengambil kesempatan untuk membuat perjanjian baik karna diminta dan dalih menciptakan perdamaian karna konflik internal tersebut.

Dari perjanjian itulah akhirnya Cirebon dalam pengaruh VOC, dari mulai perdagangan, pelayaran, dibebani bea cukai dan VOC memperoleh monopoli impor candu, pakaian, ekspor lada, kayu dan beras.

Baca Juga: Turnamen Bulu Tangkis All England 2022: Link Live Streaming dan Jadwal Lengkap

Begitu juga pada peranan politik Cirebon mulai lemah, sultan-sultan kedudukannya bergeser hanya sebatas penguasa secara budaya. Keratonpun tidak lagi menjadi pusat keagamaan.

Pada akhirnya para Sentana Dalam Keraton memutuskan keluar meninggalkan Keraton karna tidak sepaham dengan kebijakan politik keraton yang tunduk kepada Belanda.***

 

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Cirebon Dalam Seketsa Ekonomi dan Tradisi

Tags

Terkini

Terpopuler