5 Nasihat Sunan Gunung Jati soal Kesopanan dan Tatakrama yang Sarat Makna

27 Januari 2022, 00:10 WIB
5 Nasihat Sunan Gunung Jati soal Kesopanan dan Tatakrama yang Sarat Makna /Dok Kendi Pertula/

PORTAL MAJALENGKA – Syekh Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati merupakan salah satu dari anggota Wali Songo berasal dari Cirebon.

Makam Sunan Gunung Jati yang berada di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, tak pernah berhenti dari peziarah.

Sunan Gunung Jati konon menyebarluaskan ajaran Islam di tanah Cirebon dengan pendekatan adat dan budaya lokal.

Baca Juga: RAHASIA Kenapa Makam Sunan Gunung Jati Dikunci, 4 Ulama Besar Tidak Berani Masuk Termasuk Gus Dur

Hasilnya, tidak hanya berhasil mengislamkan bumi Cirebon, namun meluas sampai wilayah Jawa Barat dan Banten.

Salah satu media dalam berdakwah sang wali dengan menggunakan Gamelan Sekaten. Dengan pendekatan kultur dan budaya.

Diterimanya ajaran Sunan Gunung Jati tak lepas atas kepribadian dirinya yang penuh kesopanan dan tatakrama.

Baca Juga: Pengembaraan Sunan Gunung Jati untuk Berjumpa Nabi Muhammad SAW, Cincin Mustika Pemberian Nabi Sulaiman

Berikut Portal Majalengka sajikan 5 nasihat Sunan Gunung Jati yang berkaitan dengan kesopanan dan tatakrama.

1. Den hormat ing wong tua (Harus hormat kepada orang tua).

Nasihat ini mengandung makna bahwa menghormati orang tua tidak hanya secara personal, akan tetapi nilai-nilai dan nasihat yang disampaikannya.

Baca Juga: Heboh Lelang Headband Atta Halilintar Terjual Rp2,2 Miliar, Hasilnya untuk Bantu Penghafal Alquran

Konon, Sunan Gunung Jati adalah orang yang paling menghormati orang tuanya. Meskipun secara usia sudah mapan, namun ia tetap meminta izin kepada ibunya, Syarifah Mudaim, untuk mencari ilmu dan berdakwah.

Nasihat Sunan Gunung Jati ini juga selaras dengan Alquran surah Ali Imran ayat 13 sampai 14.

2. Den hormat ing leluhur (Harus hormat kepada leluhur).

Baca Juga: Penduduk Afghanistan Rela Jual Ginjal Dampak Bantuan Internasional Diberhentikan

Nasihat Sunan Gunung Jati ini mengandung makna sebagai upaya untuk menjaga nilai-nilai moral dan tradisi serta budaya yang diwariskan para leluhur.

Tujuan pesan Sunan Gunung Jati ini untuk kebaikan dan kemaslahatan masyarakat dan bangsa. Karena bangsa yang maju ialah bangsa yang menghormati leluhurnya.

3. Hormaten, emanen, mulyaken ing pusaka (Hormat, sayangi, dan muliakan pusaka).

Baca Juga: Mulai Kamis 27 Januari 2022 Bikin Paspor Bisa dari Rumah, Cek Informasinya di Sini

Perlu diketahui, pesan Sunan Gunung Jati ini bukan berarti memandikan pusaka atau membasuhnya setiap 1 Syura.

Akan tetapi, nasihat Sunan Gunung Jati ini mempunyai arti bahwa pusaka tidak hanya berupa fisik, namun juga pusaka yang berwujud nilai-nilai.

Karena pusaka bagi orang Islam yang berharga adalah Alquran dan Sunnah. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad, “Saya tinggalkan 2 pusaka bagi umatku, barang siapa yang berpegang teguh kepada keduanya ia akan memperoleh kebahagiaan dan kedamaian dunia dan akhirat.”

Baca Juga: Baby dari 3 Artis Papan Atas Raffi Ahmad, Lesti Kejora, dan Sule Sutisna, Yuk Berkenalan

4. Den welas asih ing sapapada (Hendaklah menyayangi sesame manusia)

Nasihat Sunan Gunung Jati berikut memiliki makna bahwa jika menyayangi manusia artinya itu sama saja dengan mencintai Tuhannya.

Sunan Gunung Jati melalui nasihatnya ini ingin menciptakan sebuah tatanan manusia yang penuh dengan cinta dan kasih sayang.

Baca Juga: Tol Cisumdawu Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan Resmi Beroperasi, Segini Tarifnya

5. Mulyaken ing tetamu (Hormatilah para tamu)

Isyarat Sunan Gunung Jati melalui nasihatnya bertujuan agar anak cucu dan keturunannya mampu menghormati tamu dengan baik. Karena hanya tuan rumah yang memiliki keagungan budilah yang mampu menghormati tamunya.

Nasihat Sunan Gunung Jati ini dicerminkan oleh dirinya terkait kebijakan politik. Saat itu Sunan Gunung Jati menjadikan pelabuhan Muara Jati dan Pelabuhan Talang sebagai pelabuhan yang terbuka untuk semua etnis dan suku.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Jalan Hidup Sunan Gunung Jati karya Eman Suryaman

Tags

Terkini

Terpopuler