PORTAL MAJALENGKA - Dilaporkan perahu nelayan terbalik di Perairan Cirebon. Perahu nelayan bertuliskan BRS Utama Pantura itu membawa 14 anak buah kapal (ABK).
Berdasarkan laporan Basarnas Bandung, perahu nelayan terbalik pada Rabu, 27 Januari 2021, sekitar pukul 15.35 WIB.
Dalam kecelakaan perahu nelayan terbalik di Perairan Cirebon tersebut, satu ABK hilang dan belum ditemukan. Sedangkan 13 ABK lainnya selamat.
Baca Juga: Nelayan dan Tim Gabungan Evakuasi Ikan Paus Terjebak Lumpur dalam Kondisi Hidup di Sumsel
Baca Juga: Tahun 2021 Sektor Pertanian di Jawa Barat Tak Lagi Konvensional
Diketahui, ABK yang hilang bernama Broim (35) warga Blok Kramat Desa Gebang Udik, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.
"Kami menerima laporan peristiwa tersebut dari Kasat Polairud Kabupaten Cirebon, I Nyoman Oka pada hari Rabu (27/1) sekitar pukul 15.35 WIB. Laporan itu langsung kami tindaklanjuti dengan mengirimkan satu Tim Rescue dari Pos SAR Cirebon Kamis (28/1) sekitar pukul 10.20 WIB untuk melakukan pencarian 1 ABK yang hilang," terang Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah, Kamis (28/1).
Deden memyebutkan, kapal tersebut terbalik di perairan Pengarengan Kabupaten Cirebon akibat hantaman ombak tinggi.
Baca Juga: Nelayan Kapetakan Hilang di Perairan Cirebon, Diketahui dari Temuan Perahu tanpa Awak
Baca Juga: Nelayan Senang Harga Ikan di Indramayu Kembali Naik
Berdasarkan laporan yang diterima Basarnas, kapal bernama BRS Utama Pantura dengan 14 ABK tersebut sedang memperbaiki kemudi yang patah di sekitar perairan Pengarengan. Kemudian, tiba-tiba turun hujan disertai angin cukup besar membuat gelombang ombak tinggi.
Akibatnya kapal tersebut terbalik dihantam ombak dan seluruh ABK terjatuh ke Perairan Pengarengan. Sebanyak 13 ABK dapat menyelamatkan diri dan 1 orang masih dalam pencarian.
Adapun alat utama dan peralatan SAR yang digunakan yaitu 1 Unit Rescue Car, 1 set perahu karet, 1 set peralatan alat komunikasi, 1 set peralatan medis dan APD Personal.***