Respons Menohok Budiman Sudjatmiko, Sebut Pernyataan Tom Lembong Langgar Etika Profesional

- 24 Januari 2024, 11:03 WIB
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan Tom Lembong yang dinilai melanggar etika profesional.
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan Tom Lembong yang dinilai melanggar etika profesional. /Tangkapan layar./

PORTAL MAJALENGKA - Respons Menohok disampaikan Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan Tom Lembong yang menyebut 7 tahun membuat contekan untuk Presiden Joko Widodo.

Budiman Sudjatmiko menjelaskan bahwa sudah menjadi tugas Tom Lembong yang saat itu sebagai seorang menteri untuk bekerja, membantu, dan memberikan masukan kepada presiden sesuai keahliannya.

Karena itu pernyataan yang disampaikan Tom Lembong menanggapi Cawapres Gibran Rakabuming Raka, menurut Budiman Sudjatmiko merupakan sebuah pelanggaran etika profesional sebagai seorang mantan menteri.

Baca Juga: Jateng Jadi Tolak Ukur Kemenangan Paslon Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko: Prediksi Menang Satu Putaran

“Pak Tom Lembong yang dulu sebagai pembantu presiden yang memberikan masukan kepada Pak Jokowi ini tidak layak diumumkan kepada publik. Apalagi menyebut kata ayahnya Mas Gibran, melanggar etika profesional. Padahal Paslon satu seringkali bicara tentang etika.” tegas Budiman Sudjatmiko kepada wartawan, Senin 22 Januari 2024.

Lebih jauh Budiman menjelaskan, bahwa seorang Presiden memang tidak akan menguasai semua hal secara detail, maka dari itu  diangkat seorang menteri sebagai pembantu presiden untuk melaksanakan tugas sesuai bidang keahlian masing-masing .

Budiman Sudjatmiko juga mengingatkan
bahwa di samping dipercaya presiden dalam menjalankan tugasnya, seorang menteri juga mendapatkan fasilitas dari negara.

“Presiden memang tidak akan menguasai semua hal secara detail, itulah tugas pembantu seorang menteri. Untuk itu dia dipercaya dan mendapatkan fasilitas dari negara. Toh, keputusan terakhir tetap diambil oleh Presiden.” jelasnya.

Budiman,menegaskan tugas Tom Lembong  saat jadi menteri tidak bisa dibandingkan dengan apa yang dilakukannya dengan memberi contekan untuk dibacakan Cawapres Muhaimin Iskandar saat debat.

“Dalam konteks Cak Imin, beliau hanya membacakan. Lagi pula, jika sudah diberikan masukan kenapa Cak Imin juga tidak bisa memahami pertanyaan Mas Gibran. Masih tidak nyambung.” ucapnya.

Baca Juga: PREDIKSI SKOR, Head to Head Timnas Indonesia vs Jepang di Piala Asia 2023

“Kalau Cak Imin memang tak setuju dengan Tom Lembong yang memberi contekan itu justru tak apa-apa, tapi ini tak paham tentang LFP yang sering disampaikan Pak Tom Lembong, bahwa katanya mobil listrik tak lagi butuh nikel.” lanjut Budiman.

Disebutkan Budiman Sudjatmiko bahwa sikap, tidak etisnya Tom Lembong ini akan menjadi bumerang sendiri. Karena hal itu akan membuat semua pihak yang bekerja dengannya akan merasa tidak nyaman.

Ketidaketisan secara profesional yang dilakukan Tom Lembong tersebut juga sangat berlawanan dengan hal yang sering dan selalu dibicarakan pasangan calon yang diusungnya, yakni soal etika.

“Ketidaketisan secara profesional ini akan membuat tidak nyaman bos lamanya, maupun bos barunya. Karena itu akan berpotensi terjadi dengan mereka. Ini soal etika yang sering yang selalu dibicarakan Pak Anies dan Cak Imin. Problem itu ada di tubuh mereka.” pungkas Budiman. *

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x