Hari Valentine, Sejarah Kelam dari dalam Penjara Menara London

7 Februari 2022, 17:45 WIB
Menara London menjadi salah satu tempat yang menjadi saksi kelam Hari Valentine di era keemasan Kerajaan Prancis /Ilham Maulana /pixabay

PORTAL MAJALENGKA – Hari Valentine merupakan momen untuk merayakan cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia.

Tapi di balik perayaan Hari Valentine yang melegenda, ada sejarah belum terkuak yang melibatkan kisah pertempuran kerajaan di abad pertengahan.

Melansir dari laman history.com, asal kata Valentine sebenarnya dikutip dari beberapa baris puisi yang ditulis Charles, Duke of Orleans pada tahun 1415 saat berusia 21 tahun.

Charles tumbuh dalam keluarga kerajaan Prancis yang suka berperang. Dia adalah keponakan Raja Charles VI dari Prancis, juga dikenal “gila” karena menderita menderita skizofrenia.

Baca Juga: Hari Valentine, Lahir Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Pendiri Nahdlatul Ulama

Charles Duke of Orleans terjebak dalam pusaran konflik antara ayahnya, Louis I yang memimpin Wangsa Orléans dan keluarga pamannya yang juga memimpin Wangsa Burgundy dalam perjuangan mereka untuk menguasai Prancis.

Layaknya kehidupan para bangsawan saat itu, kehidupan perkawinan Charles adalah masalah negara, bukan hati.

Saat usia 12 tahun, dia menikah dengan sepupunya yang berusia 17 tahun dan putri Raja Charles VI, Isabella dari Valois, yang sudah menjadi janda setelah menikah pertama kali pada usia enam tahun.

Setahun kemudian, sebuah peristiwa terjadi saat ayah Charles, Louis I dibunuh dan ibunya segera meninggal.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Beri Dukungan ke Desta, Pertandingan Pingpong Terbesar Abad ini Dimenangkan oleh Abdel

Charles dan saudara-saudaranya bersumpah untuk membalas dendam pada sepupu pertama mereka John the Fearless Duke of Burgundy, yang mereka tuduh membunuh ayah mereka.

Perkawinan muda Charles dengan Isabella berakhir, ketika dia meninggal saat melahirkan pada tahun 1409.

Tahun berikutnya, Charles menikah lagi dengan aliansi politik lain, kali ini dengan Bonne dari Armagnac yang berusia 11 tahun, putri Bernard VII.

Bernard VII adalah Pangeran Armagnac dan yang akan segera menjadi penjaga Prancis. Tentu saja pernikahan kedua anak muda ini memperkuat persatuan dua garis keturunan.

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Siap Songsong Pagelaran MotoGP 2022, Cek Harga Tiketnya Sekarang

Ketika pertempuran demi pertempuran berlarut-larut antara faksi-faksi yang bersaing, Charles ditangkap dan dipenjarakan Wangsa Burgundy pada tahun 1415 saat pertempuran Agincourt.

Saat ditahan di Menara London, dia menulis sebuah puisi untuk istrinya Bonne pada tahun yang sama ketika dia ditangkap.

Dalam puisi itu, Charles menggunakan istilah “Valentine” untuk menyebut istrinya, tetapi ekspresi cintanya lebih muram daripada ucapan selamat hari Valentine yang lazim dilakukan saat ini.

Valentine-ku yang sangat lembut,

Karena bagiku kamu lahir terlalu cepat,

Dan aku untukmu lahir terlambat.

Tuhan mengampuni dia yang telah terasing

Aku darimu sepanjang tahun.

Aku sudah muak dengan cinta,

Valentine-ku yang sangat lembut.

Baca Juga: Rekrutmen Pengawas Pemilu Tingkat Kecamatan Jelang PEMILU Serentak 2024

Setelah dipenjara selama 25 tahun, Charles tidak pernah bisa melihat lagi istrinya Bonne karena meninggal antara tahun 1430 dan 1435.

Selama di penjara, Charles juga menuliskan ratusan puisi yang bertemakan cinta dan kehidupan para bansawan.

Saat ini puisi Charles Duke of Orleans, sudah banyak diterjemahkan ke sejumlah bahasa dalam bentuk buku, salah satunya “The Poems of Charles Orleans” oleh Sally Purcell.

Bertahun-tahun setelah kematian Bonne, Charles kembali ke Prancis dan menikah pada usia 46 tahun, dengan Mary of Cleves yang berusia 14 tahun.

Mereka kemudian memiliki tiga anak. Dia meninggal pada tahun 1465. *

 

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: history.com

Tags

Terkini

Terpopuler