Network
PORTAL MAJALENGKA - Sedang berlangsung Final Piala AFF 2020 leg pertama antara Indonesia vs Thailand, 29 Desember 2021 berlangsung keras. Thailand tampil menekan Indonesia.
Pada menit kedua Timnas Indonesia kebobolan 1 gol. Kedudukan sementara Indonesia vs Thailand 0-1 untuk kemenangan tim Changsuek.
Gol bermula dari kemelut di kotak penalti gawang Indonesia yang berhasil dimanfaatkan pemain Thailand. Gol Thailand diciptakan C. Songkrasin.
Baca Juga: Jelang Laga Final AFF, Timnas Indonesia vs Thailand, Infocus Jadi Rebutan untuk Nobar
Gol Thailand nyaris kembali tercipta di menit ke-13. Namun, masih bisa diselamatkan sang kapten Garuda, Asnawi Mangkualam.
Sementara ball possition 76 untuk Thailand dan 24 untuk Indonesia.
Seperti diketahui, leg 1 partai Final Piala AFF 2020 Timnas Indonesia vs Thailand akan digelar malam inj, Rabu 29 Desember 2021 di Singapore National Stadium pukul 19.30 WIB.
Sebelumnya di semifinal Indonesia berhadapan dengan Singapura. Leg 1 menghasilkan angka draw 1 - 1. Sedangkan di leg 2 Indonesia unggul dengan skor akhir 4 - 2.
Baca Juga: TERUNGKAP! Sketsa Wajah Pelaku Pembunuhan Subang Sesuai Keterangan 3 Saksi Kunci Ini
Sementara di leg 1 Thailand kontra Vietnam berakhir dengan kemenangan Gajah Perang dengan skor 2 - 0. Leg 2 berakhir imbang 0 - 0.
Berdasarkan jumlah gol, Indonesia dinyatakan menang atas Singapura dan Thailand menang atas Vietnam. Karena itu tim kedua negara harus bertemu di partai final untuk berebut posisi pemegang trofi kemenangan tahun ini.
Menurut Soni, berdasarkan jumlah kebobolan, maka Thailand lebih unggul dari Indonesia. Sebab rekapitulasi hasil pertandingan di semifinal Tim Garuda mengalami tiga kali kebobolan gol dari lawan.
Baca Juga: Live, Link Streaming Final AFF 2020, Timnas Indonesia vs Thailand, Pasukan Garuda Siap Menang
Sebaliknya, Thailand meski memiliki selisih 2 gol dari Vietnam, namun gawang Gajah Perang tidak pernah kebobolan sepanjang dua leg di semifinal.
"Dalam dua leg di semifinal Thailand tidak pernah kebobolan gol, itu membuktikan pertahanan Gajah Perang bagus sekali. Karena itu saya harap Garuda tidak main jor-joran nanti kelelahan sendiri," papar Soni.
Menurutnya, daripada main gempur habis-habisan sejak babak pertama sebaiknya Indonesia bergerak tanpa bola. Karena bola dioper-oper dari kaki ke kaki hingga memasuki daerah pertahanan Thailand untuk kemudian secara secepat kilat menerjang lini terakhir Gajah Perang untuk menjerumuskan bola ke gawang Thailand.
Baca Juga: Plt Gubernur Sulsel Sediakan Rumah untuk Asnawi Mangkualam dan Irfan Jaya Jika Timnas Menang
"Operan dari kaki ke kaki dapat meminimalisir kesalahan yang sering dialami Tim Indonesia," lanjut indigo yang kerap diminta memprediksi pertandingan sepak bola itu.
Selain itu, Tim Garuda juga dianjurkan untuk mewaspadai terjangan balik Thailand yang biasanya sangat efektif menembus pertahanan lawan.
"Padahal sebenarnya jagoan serangan balik adalah Indonesia. Ini terlihat dari pola dalam pertandingan-pertandingan sejak penyisihan Grup B hingga semifinal menghadapi Singapura," tutur Soni, indigo yang beralamat di kawasan Kesambi, Kota Cirebon, itu.
Dalam laga final Piala AFF 2020 di Singapura tahun ini, kedua tim sama-sama berambisi menang. Indonesia ingin menghapus kenangan pahit setelah lima kali mengalami kekalahan sebagai finalis yang gagal mengangkat trofi Piala AFF.
Sementara Thailand berambisi untuk memecahkan rekor. Kalau tahun ini mampu memenangkan kompetisi, maka Gajah Perang tercatat enam kali meraih gelar juara. Jumlah yang belum dicapai negara mana pun di kejuaraan Asia Tenggara.
"Tentu saja saya ingin menjadi juara. Tetapi mengangkat trofi tidak terjadi hanya karena Anda menginginkannya," kata pelatih Indonesia Shin Tae-yong.
Baca Juga: Gubernur Sulteng Janji Beri Hadiah Rumah untuk Witan Sulaeman Jika Menangi Final Piala AFF
Setelah yakin telah meningkatkan skill para pemain Indonesia, saat-saat menunggu kesempatan berhadapan dengan Thailand di partai final, Shin mengatakan, dirinya menghabiskan waktu dengan memompa mental anak asuhnya.
“Sebagai pelatih saya telah memenangkan lebih dari 20 gelar dan dari pengalaman itu saya ingin menanamkan mental yang kuat pada para pemain dan mencoba menjadi juara. Mentalitas itu adalah sesuatu yang terus-menerus saya ceritakan kepada para pemain,” lanjut Shin.
Sementara Egy Maulana Vikri mengatakan, Timnas Indonesia tidak merasa tertekan sebagai pihak yang telah lima kali gagal meraih trofi kemenangan.
Baca Juga: Banjir Hadiah Menunggu Tim Garuda dari Bonus Uang 12 M Hingga Rumah, Jangan Mengiri
“Kami perlu percaya pada diri kami sendiri dan beberapa orang mungkin berpikir bahwa Thailand mungkin lebih kuat dari kami, tetapi saya tidak takut. Bentuk bolanya bulat dan jika kami yakin akan pulang dengan trofi, maka tidak ada yang tidak mungkin,” ungkap Egy. ***
