Network
"Padahal sebenarnya jagoan serangan balik adalah Indonesia. Ini terlihat dari pola dalam pertandingan-pertandingan sejak penyisihan Grup B hingga semifinal menghadapi Singapura," tutur Soni, indigo yang beralamat di kawasan Kesambi, Kota Cirebon, itu.
Dalam laga final Piala AFF 2020 di Singapura tahun ini, kedua tim sama-sama berambisi menang. Indonesia ingin menghapus kenangan pahit setelah lima kali mengalami kekalahan sebagai finalis yang gagal mengangkat trofi Piala AFF.
Sementara Thailand berambisi untuk memecahkan rekor. Kalau tahun ini mampu memenangkan kompetisi, maka Gajah Perang tercatat enam kali meraih gelar juara. Jumlah yang belum dicapai negara mana pun di kejuaraan Asia Tenggara.
"Tentu saja saya ingin menjadi juara. Tetapi mengangkat trofi tidak terjadi hanya karena Anda menginginkannya," kata pelatih Indonesia Shin Tae-yong.
Baca Juga: Gubernur Sulteng Janji Beri Hadiah Rumah untuk Witan Sulaeman Jika Menangi Final Piala AFF
Setelah yakin telah meningkatkan skill para pemain Indonesia, saat-saat menunggu kesempatan berhadapan dengan Thailand di partai final, Shin mengatakan, dirinya menghabiskan waktu dengan memompa mental anak asuhnya.
“Sebagai pelatih saya telah memenangkan lebih dari 20 gelar dan dari pengalaman itu saya ingin menanamkan mental yang kuat pada para pemain dan mencoba menjadi juara. Mentalitas itu adalah sesuatu yang terus-menerus saya ceritakan kepada para pemain,” lanjut Shin.
Sementara Egy Maulana Vikri mengatakan, Timnas Indonesia tidak merasa tertekan sebagai pihak yang telah lima kali gagal meraih trofi kemenangan.
Baca Juga: Banjir Hadiah Menunggu Tim Garuda dari Bonus Uang 12 M Hingga Rumah, Jangan Mengiri
