PORTAL MAJALENGKA – Diandalkan menjadi lumbung medali di Asian Games 2022 di Hangzhou China, tim bulutangkis Indonesia gagal menjawab ekspektasi tersebut.
Setelah gagal di nomor beregu, para atlet bulutangkis Indonesia juga gagal menunjukkan permainan terbaik di nomor perorangan Asian Games 2022 di Binjiang Gymnasium Hangzhou, China.
Di nomor beregu, tim bulutangkis Indonesia putra gugur di babak perempat final Asian Games 2022 setelah kalah 1-3 dari Korea Selatan.
Sementara Gregoria Mariska Tunjung dkk di nomor beregu putri Asian Games 2022, kalah telak 0-3 dari tuan rumah China yang akhirnya meraih medali perak setelah dikalahkan Korea Selatan di final.
Baca Juga: Jalani Laga Beregu Asian Games 2022, Vito dan Gregoria Ditunjuk Kapten Tim Bulutangkis Indonesia
Setali tiga uang, Indonesia kembali gagal meraih medali di nomor perorangan. Ganda putra nomor 1 dunia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto kalah di babak perempat final dari pasangan Taiwan Lee Yang Wang Chi-Lin 19-21, 18-21.
Sebelumnya, pasangan Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin dikalahkan pemain unggulan kedua asal India Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty 22-24, 21-16, 12-21 di babak perdelapan final.
Di nomor tunggal putra, juara bertahan Asian Games Jonatan Christie malah gugur di babak kedua setelah dikalahkan pebulutangkis Taiwan Chou Tien Chen 17-21, 17-21.
Rekan Jojho, Anthony Sinisuka Ginting juga akhirnya gagal menjawab harapan karena dikalahkan pebulutangkis tuan rumah unggulan keenam, Li Shi Feng dua set langsung, 13-21, 17-21.
“Salah satu pertandingan yang berat sepanjang minggu ini di Asian Games. Kami sering bertemu sebelumnya jadi secara garis besar sudah tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing,” ujar Ginting dikutip dari laman resmi PBSI.
“Hanya mungkin di minggu ini, lawan sedang percaya diri. Bisa kita lihat dari perjalanan dari beregu sampai hari ini, dia bisa bermain dengan cukup tenang,” sambung Ginting.
Baca Juga: Jelang Pertandingan Bulutangkis Asian Games 2022, Rian Ardianto Keluhkan Lampu Binjiang Gymnasium
Sebelum bertanding, Anthony sendiri sadar jika ia merupakan satu dari dua harapan Indonesia yang tersisa di cabang olahraga bulu tangkis Asian Games kali ini. Namunh hal itu nampaknya tidak berpengaruh dengan permainnnya.
“Tidak ada pikiran ke sana (tekanan ketika menjadi dua wakil terakhir yang tersisa). Fokus saya lebih ke diri sendiri, tidak mau terlalu banyak mimikirkan hal yang di luar pertandingan. Tapi pasti ekspektasinya, targetnya dan keinginan pribadi ingin menyamai hasil di Asian Games 2018 atau bahkan melebihi hanya memang mungkin rezekinya sampai di sini saja,” jelas Anthony.
Hasil minor juga dicatat tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung yang menyerah di babak perempat final Asian Games 2022 dari pemain Jepang nonunggulan, Aya Ohori, 10-21, 19-21.
“Kuncinya di game pertama, saya tidak seharusnya tertinggal begitu jauh di pembukaan sampai interval. Itu membuat lawan lebih percaya diri, sedangkan saya harus bekerja lebih keras. Hal itu sangat mempengaruhi mental saya,” tutur Gregoria.
Gregoria merasa di game pertama tegang dan merasa tertekan. Di samping lawan yang memang sangat baik dalam mengontrol permainan, sementara dirinya tidak bisa berkembang.
Baca Juga: Kabar Gembira, Tim Bulutangkis Putri Indonesia Berhasil Gulung Prancis pada Uber Cup 2022
Menjadi harapan terakhir meraih medali di Asian Games 2022, Gregoria mengaku hal itu bukan menjadi alasan kekalahannya kali ini.
“Ini adalah laga yang sangat penting karena laga perebutan medali jadi saat-saat itu adalah saat yang menentukan,” katanya.
“Sebetulnya saya tidak terlalu memikirkan saya menjadi satu-satunya harapan terakhir Indonesia untuk meraih medali. Tapi lebih mikir ke target pribadi, mungkin bagi saya semua lawan berat tapi saya rasa saya punya kemampuan yang lebih untuk bisa melawan dia hari ini,” jelas Gregoria. *