Update Korban Meninggal Dunia Tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya Bertambah, Kini Jadi 187 Orang

2 Oktober 2022, 14:57 WIB
Korban tragedi Kanjuruhan seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya bertambah menjadi 187 orang. /Tangkapan layar video/Instagram/

PORTAL MAJALENGKA - Tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang pasca pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya terus bertambah.

Tragedi berawal dari kekalahan tim Arema FC pada pertandingan melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 berlangsung di Studion Kajuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022.

Hingga ribuan suporter kecewa dan meluapkan kekecewaannya dengan menyerbu pemain Arema FC dan juga Persebaya Surabaya.

Baca Juga: Tembakan Gas Air Mata, Diduga Jadi Pemicu Tragedi Ratusan Nyawa Melayang di Kanjuruhan Malang

Kericuhan tersebut semakin menjadi karena suporter Arema FC tidak hanya meluapkan amarahnya, namun juga melemparkan berbagai benda kepada para pemain Arema FC.

Karena suporter Arema FC yang berjumlah ribuan, untuk mengendalikan hal itu aparat keamanan kemudian menembakkan gas air mata yang menyebabkan seisi stadion penuh dengan gas air mata.

Hal itulah yang menyebabkan suporter pingsan dan sulit bernapas dan menimbulkan kepanikan di area stadion.

Tembakan gas air mata tersebut merupakan salah satu penyebab banyaknya korban jiwa pada peristiwa tragis stadion Kanjaruhan Malang.

Baca Juga: IDENTITAS POLISI Meninggal Korban Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang usai Laga Arema vs Persebaya

Berdasarkan update laporan yang dikutip Portal Majalengka dari pikiranrakyat.com bahwa jumlah korban jiwa yang tewas pada tragedi 1 Oktober 2022 itu saat ini mencapai 187 orang.

"Info update perkembangan, korban MD (meninggal dunia) 187-an orang," ucap akun Instagram @arekmalang_id, Minggu 2 Oktober 2022.

Begitu juga akun Twitter @quotes_aremania dikutip dari pikiranrakyat.com menuturkan bahwa jumlah korban jiwa akibat tragedi di Studion Kanjuruhan Malang itu telah mencapai 187 orang, 18 orang di antaranya belum diketahui identitasnya.

"Data terakhir dari awak relawan komunitas peduli Malang, jumlah korban meninggal 187 orang. Korban meninggal tidak bawa identitas 18 orang," ujarnya.

Mengetahui banyaknya korban jiwa yang terus bertambah, Profesor Zubairi Djoerban memberikan pesan kepada masyarakat agar lebih dewas dalam mengatasi permasalahan.

Baca Juga: Update Korban Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang Usai Arema vs Persebaya Jadi 153 Orang Meninggal

"Jumlah yang meninggal terus bertambah. Sejauh ini mencapai 187 orang. Semoga tragedi di Kanjuruhan ini memberi pesan kepada semua insan sepak bola Indonesia untuk berbenah (secara serius) dan menjadi lebih dewasa," katanya melalui akun Twitter @ProfesorZubairi.

Sebelumnya dilaporkan polisi bahwa korban jiwa dari tragedi kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut berjumlah 127 orang.

Jumlah korban jiwa tersebut nyatanya masih mengalami penambahan. Korban meninggal pada tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 menjadi 137 orang.

Lalu data junlah korban jiwa kembali diperbaharui. Jumlah orang yang meninggal dunia akibat kerusuha suporter di Stadion Kanjuruhan Malang manjadi 149 orang.

Terbaru, pada 2 Oktober 2022 Komunitas Peduli Malang kembali melaporkan tambahan jumlah korban yang meninggal dunia menjadi 153 orang.

Baca Juga: Saksi Mata Ungkap Kronologi Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang Usai Laga Arema vs Persebaya

Berdasarkan keterangan Komunitas Peduli Malang dikutip Portal Majalengka melalui Pikiran Rakyat, menyebutkan kondisi Stadion Kajuruhan Malang usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang banyak menelan korban jiwa.

"Stadion dalam kondisi padat berdesakan, sedangkan stadion Kanjuruhan itu ada tribun berdiri," tutur Komunitas Peduli Malang.

"Jadi karena ada tembakan gas air mata yang mengarah ke penonton membuat penonton berhamburan keluar dan berdesak-desakan hingga terjatuh dan terinjak yang membuat banyak korban berjatuhan," tambahnya.

Terlebih gas air mata merupakan senjata kimia yang digunakan untuk melumpuhkan. Dampaknya iritasi pada mata dan sistem pernapasan.

Baca Juga: Sejarah dan Perkembangan Motif Batik Bandung

Disclaimer: artikel ini sebelumnya sudah tayang di pikiranrakyat.com dengan judul: Update Tragedi BRI Liga 1 di Malang: Korban Meninggal Dunia Terus Bertambah, Kini Jadi 187 orang. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: pikiranrakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler