Ia pun menjelaskan bahwa sebelumnya, ia berani bersuara karena Indonesia dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Dulu saya berani karena presidennya SBY, militer tapi selow. Ini ada yang katanya selow tapi rasanya otoriter," lanjutnya, seperti dikutip Portal Jember dari akun Instagram @abdurarsyad pada 9 Oktober 2020.
Baca Juga: Mobil Polisi Kawal Orang Jogging, Kabid Humas Polda Bali: Terdapat Dugaan Unsur Menyalahi SOP
Sebelumnya, Abdur juga sempat mencuitkan hal serupa di Twitter. Ia sekali lagi menyebut nama SBY.
Kok gak kayak dulu, berani kritik pemerintah?
Karena dulu presidennya SBY, jadi berani.— Abdurrahim Arsyad (@abdurarsyad) October 7, 2020
"Kok gak kayak dulu, berani kritik pemerintah?
Karena dulu presidennya SBY, jadi berani," tulisnya di Twitter pada 7 Oktober 2020 lalu.
Kini, ia mengaku tak bisa berbuat apapun, termasuk mengkritik. Menurutnya, ia bisa mati.
"Saya bisa apa? Bisa mati!" lanjutnya dalam video.
Abdur pun menyarankan agar masyarakat mendengar dan mempelajari apa yang diungkap oleh para pakar serta saling mendukung.