Pakar UGM Jelaskan Cara Pilih Hewan Kurban Sapi yang Sehat, Simpel dan Mudah

- 19 Mei 2024, 14:52 WIB
Pakar UGM memberikan tips memilih sapi untuk hewan kurban.
Pakar UGM memberikan tips memilih sapi untuk hewan kurban. /Foto:Facebook Sapionline /

PORTAL MAJALENGKA - Sehat tidaknya sapi dapat dikenali dengan  melihat tampilan fisik ataupun tingkah lakunya. Jadi bagi masyarakat yang ingin membeli hewan kurban khususnya sapi bisa memastikan kesehatan hewan tersebut dengan mudah .

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Panjono dalam keterangan tertulisnya  di Yogyakarta, Kamis,16 Mei 2024 kemarin.menjelaskan mengenai kondisi sapi yang sehat untuk dipilih sebagai hewan kurban.

Baca Juga: PENTING Jangan Asal Beli, Ketahui Syarat Hewan Kurban Sesuai Syariat yang Layak Dipilih

"Penampilan fisik sapi kurban yang sehat antara lain, moncongnya segar, bersih, tidak berbuih, tidak berbau, dan tidak terlihat adanya luka," kata Dosen UGM, Panjono dikutip Portal Majalengka dari Antara.

Lebih lanjut Dosen peternakan UGM itu menyebutkan, hewan kurban khususnya sapi yang sehat juga bisa dikenali dari tracak kakinya yang menyerupai tempurung kelapa tertelungkup.

Sementara kalau dilihat dari matanya, kondisi mata sapi sehat menurutnya tampak bersih, bersinar, tidak merah, tidak ada kotoran.

Selain itu ia juga menyebutkan kalau sapi yang sehat memiliki pantat maupun anus juga bersih, serta tidak ada tanda-tanda mencret.

"Kalau sapi mencret jelas itu tanda-tanda sakit," ujar dia.

Baca Juga: Gunung Ibu Meletus Lagi, Warga yang Tinggal di Tujuh Desa Sekitar Dievakuasi

Adapun kondisi sapi yang sehat dilihat dari tingkah lakunya, kata Panjono - akan terlihat cukup aktif dan tidak lesu. Lebih jelas ia menambahkan, aktivitas mamahbiak sapi yang sehat ditunjukkan dengan nafsu makan yang bagus.

"Nafsu makannya bagus dan menunjukkan aktivitas memamah biak," kata dia.

Untuk mendapatkan hewan kurban yang sehat disarankan panjono agar teliti saat memilih. Sebab salah satu syarat utama hewan kurban adalah sehat dan tidak cacat.

Untuk menjaga kondisi kesehatan sapi yang dibeli jauh hari, menurut panjono-sebaiknya masyarakat ataupun panitia kurban harus bisa merawatnya dengan baik.  Jangan sampai kondisi kesehatan sapi menurun.

Jika hal itu dirasa tidak mampu dilakukan, panjono menyarankan untuk menitipkan kepada peternak sapi untuk dirawat hingga pada saat tiba waktunya diambil.

Baca Juga: RADEN WIJAYA, Mengenal Sosok Pendiri Kerajaan Majapahit dan Penyebab Kematiannya

"Jangan sampai setelah dibeli dan dipelihara sapi justru menurun kondisi tubuhnya atau bahkan jatuh sakit," ujar dia.

Panjono juga meminta masyarakat agar tetap mewaspadai munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) serta lumpy skin disease (LSD) pada sapi kendati saat ini kasusnya relatif mereda.

"Keduanya merupakan dua jenis penyakit yang masih menjadi wabah," pungkasnya. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah