Sejumlah Ormas Tuntut Polisi Selidiki Pelaku Ujaran Kebencian Terhadap Ketum PP GP Ansor

- 30 September 2020, 06:00 WIB
UJARAN kebencian/UNZ
UJARAN kebencian/UNZ /

PORTAL MAJALENGKA - Sejumlah organisasi kemasyarakatan Kota Banjar yang terdiri dari Satkorcab Banser Kota Banjar, Ikatan Putra Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Putra Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) dan Bobotoh mendesak Polres Banjar untuk menindak tegas pelaku penyebaran hoaks dan ujaran kebencian terhadap Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

"Sebelumnya kami sampaikan, bahwa pada hari Rabu 9 September 2020 PC GP Ansor Kota Banjar telah membuat laporan kepolisian pada Kepolisian Resort Kota Banjar atas dugaan perbuatan ujaran Kebencian yang dilakukan oleh akun FB atas nama (inisial) MG yang dengan sengaja telah menyebarkan/membagikan postingan yang berisikan ujaran kebencian," kata Wakil Ketua LBH GP Ansor Jawa Barat Andi Ibnu Hadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa 29 September 2020.

Baca Juga: Liga Ditunda, Maung Bandung Tetap Berlatih

Perbuatan MG dilakukan dengan cara menyebarkan/membagikan unggahan atas nama akun dengan menuliskan, herder-herder peliharaan istana yang dibawahnya dimuat foto-foto yang salah satunya Yaqut Cholil Qoumas.

Selanjutnya, pada 20 September 2020 segenap pengurus dan kader PC GP Ansor Kota Banjar yang disertai dengan Wakil Ketua LBH GP Ansor Jawa Barat Andi Ibnu Hadi telah menemui Kasat Serse Kota Banjar guna mengkonfirmasi tindak lanjut pengaduan kepolisian.

Baca Juga: Siapakah Menkes Terawan? Sosok yang Sempat Viral Karena Dinilai Menghilang Selama Pandemi Covid-19

"Dalam pertemuan tersebut didapatkan informasi bahwa proses hukum ditangguhkan karena atas permintaan ketua PC GP Ansor Kota Banjar. Pada awalnya, Kasat Serse Polres Banjar menyampaikan bahwa tindak pidana yang dilaporkan adalah delik aduan karena perbuatan tersebut adalah fitnah, sehingga perkara tersebut tidak dapat ditindak lanjuti karena sudah dicabut oleh pelapor. Namun hal tersebut dibantah oleh Muhtar Sekertaris PC GP Ansor Kota Banjar," ujarnya.

Seperti diberitakan Pikiran Rakyat, dalam artikel Ormas hingga Bobotoh Desak Polisi Tindak Tegas Pelaku Ujaran Kebencian Terhadap Ketum PP GP Ansor

Kasat Serse tersebut mengatakan tindak pidana dilaporkan itu bukan perbuatan fitnah tetapi ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong (hoaks).

Baca Juga: Enam Anggota Tim Bajul Ijo Positif Covid-19

"Dan saat itu Kasat Serse Kota Banjar memperlihatkan beberapa surat undangan sebagai bukti perkara tersebut pada awalnya akan ditindak lanjuti," ucapnya.‎

Berdasarkan hal-hal itu, Polres Banjar dinilai tidak memiliki ketegasan akan menindak lanjuti perkara tersebut, bahkan terkesan akan mengesampingkan perkara tersebut karena secara lisan telah dicabut oleh Supriyanto sebagai Pelapor yang telah mengatasnamakan Ketua PC GP Ansor Kota Banjar.

"Sejatinya pencabutan laporan lisan tersebut bukan keputusan PC GP Ansor Banjar melainkan keputusan pribadi saudara Supriyanto. Kami memandang perbuatan Supriyanto yang telah mengambil keputusan sepihak tersebut disebabkan adanya tekanan dari sejumlah organisasi yang mendukung terlapor," ujarnya.

Baca Juga: Polri Tidak Keluarkan Izin, Lanjutan Liga 1 dan Liga 2 Ditunda

Penekanan sejumlah organisasi terhadap Supriyanto untuk mencabut laporan Polisi tersebut dilakukan dengan cara mendatangi Supriyanto dirumahnya pada hari Jumat tanggal 11 September 2020 dan pada saat itu Supriyanto dipaksa untuk mencabut laporannya.

"Penekanan terhadap Supriyanto untuk mencabut laporan juga dilakukan oleh sejumlah Ormas (lain) di rumah KW, sehingga keesokan harinya Surpiyanto menyatakan kepada pengurus PC GP Ansor lainnya untuk mundur dari kasus tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Budi, Sosok Penambal Jalan Berlubang yang Tidak Tercover APBD Majalengka

Dari peristiwa tersebut, lanjutnya, tergambar bahwa perbuatan Supriyanto yang telah mencabut laporan atau pengaduan polisi adalah karena adanya daya paksa atau overmacht.***(Bambang Arifianto/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah