"Perang besar kita adalah perang melawan korupsi. Dalam perang ini, banyak pertempuran yang harus dihadapi," ungkapnya dalam akun Twitter pribadinya @febridiansyah yang diunggah pada Jumat 25 September 2020.
Ia juga menjelaskan, meninggalkan KPK saat ini seperti memilih pertempuran yang lainnya dalam peperangan yang sama.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Gejala Utama Covid-19 Tidak Selalu Ditandai dengan Demam
"Pamit dari KPK saat ini seperti memilih pertempuran lain dalam peperangan yang sama. Melawan korupsi," sambungnya.
Mohon maaf saya belum bs merespon banyak dukungan & masukan..
Dengan jujur Saya smpaikan, kondisi KPK mmg telah berubah. Tp saya ttp menghormati pilihan tmn2 yg bertahan ataupun selesai duluan.
Dan krn itu, menurut Saya, KPK harus dijaga dg lebih kuat. Dari dalam ataupun luar.— Febri Diansyah (@febridiansyah) September 24, 2020
Memilih untuk meninggalkan KPK, Febri mendapat banyak dukungan positif dari warganet.
"In Syaa Allah selalu dan tetap Istiqomah dengan niat memberantas Korupsi lewat ide dan aksi setelah di luar Arena Institusi KPK," tulis pemilik akun Twitter @myputun.
Baca Juga: Pilkada Serentak 2020, Menakar Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution
"Keputusan anda sudah benar. Anda seorang diri menghadapi pasukan, tentunya pasti kalah. Menghindar, menyusun pasukan dan strategi lalu kembali untuk merebut kemenangan. Begitu orang cerdas dan waras bertindak," tulis pemilik akun Twitter @JabreakYudha.
"Keluar dari kapal perang adalah keputusan terbaik bilamana kapal perang mu telah beralih fungsi menjadi kapal pelindung yang diperangi," tulis pemilik akun Twitter @fay_ramadhan.***(Tita Salsabila/Pikiran Rakyat)