Cari Tahu Yuk, Perbedaan Istilah Resesi, Krisisi Ekonomi dan Depresi Ekonomi

- 23 September 2020, 14:48 WIB
Ilustrasi Resesi
Ilustrasi Resesi /Google/

PORTAL MAJALENGKA - Ekonomi Indonesia dipastikan memasuki resesi setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut APBN per Agustus 2020 mengalami defisit 3,05 persen.

Hal ini telah dikhawatirkan oleh banyak kalangan ekonom sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Bahkan beberapa negara maju telah terperosok ke dalam jurang resesi ekonomi terlebih dahulu.  

Namun anda tidak perlu panik sebab resesi berbeda dengan depresi ekonomi dan krisis ekonomi.

Baca Juga: Ibadah Umrah Kembali Dibuka 4 Oktober 2020

Apa itu Resesi ?

Melansir dari Forbes Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Para ahli menyatakan resesi ketika ekonomi suatu negara mengalami produk domestik bruto (PDB) negatif, tingkat pengangguran yang meningkat, penjualan ritel yang menurun, dan ukuran pendapatan dan manufaktur yang menyusut untuk jangka waktu yang lama.

Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis atau irama teratur ekspansi dan kontraksi yang terjadi dalam ekonomi suatu negara.

Baca Juga: Resesi di Depan Mata, Pemerintah Berlakukan Kebijakan Relaksasi Iuran Jaminan Sosial Bagi Pekerja

Pebedaan Resesi, Depresi Ekonomi, dan Krisis Ekonomi

Depresi adalah keadaan ekonomi yang mengalami resesi berkepanjangan sehingga mengakibatkan sektor ekonomi tersebut melemah.

Resesi dan depresi memiliki penyebab yang serupa, tetapi dampak depresi secara keseluruhan jauh lebih buruk.

Ada kehilangan pekerjaan yang lebih besar, pengangguran yang lebih tinggi dan penurunan PDB yang lebih tajam.

Baca Juga: Manchester United Tertarik Pakai Jasa Ousmane Dembele

Yang terpenting, depresi berlangsung lebih lama — bertahun-tahun, bukan berbulan-bulan — dan butuh lebih banyak waktu bagi perekonomian untuk pulih.

Sedangkan penyebab krisis ekonomi adalah fundamental ekonomi yang rapuh, bisa dilihat dari indikator laju inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang macet.

Resesi saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Pemimpin Sunda Empire Takluk Oleh Pengadilan Negeri Bandung, Mereka Dituntut 4 Tahun Penjara

Melansir dari Berbagai Sumber , Imbas pandemi covid-19  telah mengakibatkan beberapa negara lain telah masuk ke jurang resesi, diantarannya :

1. Amerika Serikat, mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 5 persen pada kuartal I-2020.

2. Jerman, minus 10,1 persen pada kuartal II-2020.

3. Perancis, tercatat minus 13,8 persen, pada kuartal II tahun 2020

Baca Juga: Perlukah Masker Dilapisi Tisu dan Diolesi Minyak Esensial?

4. Italia, Ekonomi Italia  terkontraksi hingga minus 17,3 persen pada kuartal II-2020.

5. Selandia Baru,  pada kuartal II-2020, ekonomi minus 12,4 persen.

6. Malaysia, ekonomi negeri jiran ini mengalami kontraksi -17,1 persen pada kuartal II 2020

Baca Juga: Masker Jenis Apa yang Paling Efektif Cegah Covid-19?

7. Jepang , ekonomi Negeri Sakura ini minus 7,8 persen pada kuartal kedua 2020.

8. Singapura,  perekonomiannya minus 41,2% di kuartal II-2020 berturut-turut.

9. Korea Selatan , alami kontraksi hingga minus 3,3 persen di kuartal kedua

10. Thailand, ekonomi Negeri Gajah Putih ini tercatat minus 12,2 persen pada kuartal II-2020, bahkan Thailand memasuki periode perekonomian terburuk dalam kurun 20 tahun.***(Zaini Rahman/Jurnal Presisi)

 

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x