Bamsoet : Tim Rajawali Bukan Pasukan Khusus BIN

- 15 September 2020, 18:12 WIB
Logo Badan Intelijen Negara (BIN).
Logo Badan Intelijen Negara (BIN). /Dok. BIN

Tidak hanya kemahiran menggunakan berbagai jenis senjata laras pendek dan laras panjang, tapi juga kemahiran menjinakkan bom, dan membebaskan sandera.

“Selain itu terjun dari atas gedung memakai tali dan kemahiran bela diri tangan kosong Tarung Derajat, menaklukkan penyerang 20 orang bersenjata tajam seorang diri,” ujarnya.

Baca Juga: Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Diduga Orang Terlatih

Menurut dia, seharusnya masyarakat bangga memiliki putera-puteri dengan kemahiran yang tidak kalah dengan kemampuan badan-badan intelijen dunia yang mempunyai tim taktis.

Dia menilai apabila diperlukan, taruna-taruni jebolan STIN tersebut siap dalam operasi khusus oleh Kementerian Pertahanan RI dan TNI sesuai amanat undang-undang.

Menurut Bamsoet, intelijen yang mumpuni selain menjadi mata dan telinga Negara juga harus terampil melakukan penyusupan, penyamaran, propaganda, agitasi, dan provokasi

“Juga mahir menggelar operasi rahasia dan mampu bertempur baik perorangan sebagai pertahanan diri maupun sebagai kelompok, untuk melumpuhkan musuh di medan yang rumit dan sulit,” katanya.

Baca Juga: Kejari Majalengka Terus Gali Keterangan Para Saksi Soal Tipikor PD SMU

Menurut Bamsoet, demo ketangkasan yang ditunjukkan taruna-taruni STIN sangat membanggakan.

SDM intelejen Indonesia juga tidak kalah dengan kehebatan 10 intelijen terbaik dunia seperti CIA (Amerika), M16 (Inggris), GRU (Rusia), DGSE (Prancis), ISI (Pakistan), BND (Jerman), Mossad (Israel), R&AW (India), ASIS (Australia), CSIS (Kanada) dan badan intelejen dunia lainnya.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x