Langkah Anies Upaya Selamatkan Warga Jakarta

- 13 September 2020, 07:35 WIB
Gubernur DKI Jakarta  Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. /

PORTAL MAJALENGKA – Sejumlah menteri ekonomi Kabinet Indonesia Maju menyoroti pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total, yang akan kembali diberlakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

PSBB dinilai akan berdampak pada ekonomi yang akan kembali merosot, padahal sudah mulai kembali naik dengan pemberlakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Meski demikian, tidak sedikit yang mendukung Anies Baswedan. Salah satunya disampaikan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik.

Baca Juga: Sampai 10 September 2020, 109 Dokter Meninggal Terpapar Covid-19

Taufik menilai keliru jika para menteri tersebut menganggap keputusan gubernur DKI itu melenceng atau bertentangan dengan pemerintah pusat.

“Kebijakan Anies Baswedan memberlakukan PSBB total, merupakan upaya menyelamatkan warga Jakarta dari makin merajalelanya Covid-19,"”kata Taufik.

Jumlah warga yang positif Covid-19 terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Ketersediaan kamar rumah sakit di Ibukota bagi pasien Covid-19 juga makin terbatas, dan sangat mungkin banyak pasien yang tidak tertampung jika trennya terus meningkat.

Baca Juga: Bukan Hanya Batuk dan Demam, Diare Juga Gejala Covid-19

Taufik memahami kebijakan mencabut rem darurat yang diambil Anies mulai Senin 14 September 2020 akan mempengaruhi roda perekonomian Jakarta.

“Langkah Anies Baswedan ini adalah langkah menyelamatkan nyawa warga Jakarta dan dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19,” tegasnya.

“Dalam pertimbangan Anies Baswedan, nilai nyawa warga jauh lebih berharga dari harta-benda,” ungkap Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta ini.

Baca Juga: Jokowi : Waspada Tiga Klaster Covid-19

Taufik kembali menegaskan, kebijakan PSBB total justru sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo.

Saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara Senin 7 September 2020 lalu, presiden menegaskan kunci dari membaiknya ekonomi adalah kesehatan yang baik.

Sehingga fokus penanganan Covid-19 adalah masalah kesehatan, atau bisa diartikan kesehatan harus dinomorsatukan.

Baca Juga: Hingga 5 September 2020, Ini Sebaran Covid-19 di 34 Provinsi

Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk fokus pada penanganan pencegahan Covid-19 secara baik.

Jika aspek kesehatan dalam menangani Covid dapat dilaksanakan dengan baik, masalah ekonomi akan ikut membaik.

Taufik menilai aneh jika sejumlah menteri mengkritik sebuah kebijakan yang sejalan dengan instruksi Presiden.

“Sangat tidak elok jika menteri mengambil sikap berseberangan dengan Presiden dalam prinsip penanganan Covid-19,” ujar Taufik.

Taufik berharap seluruh elemen mau bergandeng tangan dalam menghadapi Covid-19, menyelamatkan nyawa rakyat, dan memulihkan perekonomian bangsa.

“Sudah saatnya kita mengesampingkan ego sektoral dalam menghadapi masalah bangsa ini,” pungkasnya. ***

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah