5 Karya Besar Ronggowarsito, Sang Pujangga Jawa yang Lestari Dikenal Masa

- 4 November 2022, 10:10 WIB
Ilustrasi. 5 Karya Besar Ronggowarsito, Sang Pujangga Jawa yang Lestari Dikenal Masa*
Ilustrasi. 5 Karya Besar Ronggowarsito, Sang Pujangga Jawa yang Lestari Dikenal Masa* /PIXABAY/LEE_SEONGHAK/


PORTAL MAJALENGKA - Raden Ngabehi Ronggowarsito merupakan tokoh yang mewakili pandangan masyarakat Jawa yang dibesarkan oleh proses akulturasi dua tradisi besar. Tradisi Islam dan tradisi kejawen.

Raden ngabehi Ronggowarsito adalah ahli kesusastraan Jawa, lahir di Surakarta 14 Maret 1802. Ia adalah cucu pujangga Raden Ngabehi Yasadipura II, Raden Tumenggung Sastranegara, juga cucu buyut Yasadipura I.

Semasa kecil ia bernama Bagus Burham. Setelah diangkat menjadi pegawai di lingkungan keraton Istana Pakubuwana Surakarta, kemudian ia dianugerahi nama Ronggowarsito.

Baca Juga: Sinopsis Perempuan Bergaun Merah, Film Horor dengan Sentuhan Mitologi Tionghoa

Ronggowarsito sebagaimana di awal disebutkan bahwa ia dibesarkan oleh proses akulturasi dua tradisi besar. Karena itu di samping dididik dalam lingkungan pujangga dan kesusastraan Jawa, ia juga dikirim secara khusus ke Pesantren Tegalsari, di Ponorogo.

Di Pesantren Tegalsari ia diasuh dan dibina oleh Ki Ageng Kasan Besari, sosok guru kenamaan yang juga merupakan ahli kebatinan dan masih berdarah priyayi.

Pengaruh pesantren Tegalsari dalam kehidupan Ronggowarsito benar-benar kuat dang diangap sangat penting.

Baca Juga: BOCORAN SOAL TES TULIS PPK dan PPS pada Pemilu 2024

Konon karena di tempat itulah apa yang dalam tradisi Jawa disebut dengan wahyu kapujanggan ia terima.

Untuk memperluas ilmunya, setelah selesai belajar di Pesantren Tegalsari, Ronggowarsito pergi mengembara ke berbagai tempat untuk belajar dan berdiskusi dengan berbagai guru kenamaan, bahkan dikabarkan hingga ke pulau Bali.

Sepulangnya dari pengembaraan Ronggowarsito kembali ke Surakarta, dan bekerja menjadi juru tulis di kantor Kadipaten Anom.

Baca Juga: JADWAL LENGKAP PIALA DUNIA WORLD CUP QATAR 2022

Tetapi tidak lama kemudian ia berhenti dari pekerjaan tersebut dan kembali pergi mengembara.

Sekembalinya dari pengembaraan tersebut ia kemudian tinggal di Solo. Pada tahun 1845 ia diangkat menjadi Kliwon Kadipaten Anom, dan dinobatkan menjadi Pujangga Istana Surakarta oleh Pakubuwana VII.

Di antara para guru Ronggowarsito yang banyak dikenal selain Ki Ageng Kasan Besari, ada Pangeran Wijil dari Kadilangu dan Pujangga Yasadipura II yang juga merupakan kakeknya sendiri.

Baca Juga: BURUAN DAFTAR! BPS Majalengka Rekruitmen Petugas Pengolahan Data REGSOSEK 2022

Yasadipura II merupakan pujangga istana dengan pangkat Kliwon Carik. Setekah ia wafat maka jabatan Pujangga Istana kemudian digantikan Ronggowarsito.

Proses penggantian Pujangga Istana tidak dilakukan semata ada kaitan darah. Melainkan hal tersebut sangat tepat dan pantas karena Ronggowarsito dikenal mahir dalam kesusastraan dan mumpuni dalam ilmu Kejawen.

Bahkan seperti yang telah disebutkan pada bagian awal bahwa pangkat pujangga memang sudah haknya, karena dia telah menerima wahyu kapujanggan sejak masih di pesantren Tegalsari.

Baca Juga: Daftar Negara dalam Piala Dunia atau World Cup Qatar 2022.

Ronggowarsito wafat pada tahun 1873, dimakamkan di Palar, kecamatan Trucuk, kabupaten Klaten, berjajaran dengan makam keluarga ibunya.

Dan sebagai seorang pujangga istana ia banyak meninggalkan karya-karya tulis besar.

Di antara karya besar Ronggowarsito yang terkenal diantaranya adalah:

Baca Juga: WOW, RINCIAN GAJI dan Tunjangan PPPK 2022 Menurut Perpres 98 Tahun 2020.

1. Suluk Jiwa

Sebuah risalah kecil yang memuat cerita simbolik yang meriwayatkan bahwa Tuhan Wisnu menyerupakan diri sebagai seorang tokoh bernama Sulaiman yang berangkat ke Turki untuk mempelajari tasawuf di bawah bimbingan Syaikh Utsman al-Naji.

2. Serat Pamoring Kawula-Gusti

Serat ini berbicara mengenai zikir atau larut dalam kontemplasi dan perenungan kepada Allah dengan hati penuh rindu.

Baca Juga: Gagal Menjebak Abu Nawas Kena Batunya, Raja Harun Al Rasyid Mencium Pantat Ayam

3. Suluk Sukma Lelana

Sebuah risalah dalam tasawuf yang memuat motivasi untuk membuat budi pekerti luhur. Terdapat pula uraian mengenai pengorbanan Imam Ali Zain al-Abidin ibn Husain RA.

4. Paramayoga

Sebuah risalah historis yang berupaya menyesuaikan antara legenda tuhan-tuhan dalam Hinduisme dengan nabi-nabi dalam Islam.

Baca Juga: Misteri Hilangnya Cincin Abu Nawas Mampu Sadarkan Orang yang Suka Mengeluh

5. Serat Hidayat Jati

Risalah ini sebagaimana pengakuan pengarangnya merupakan sari pati ilmu makrifat yang diajarkan Delapan Wali di Jawa.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Tuhan dalam Mistik Islam Kejawen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah