PORTAL MAJALENGKA - Serangkaian kekejaman yang dilakukan oleh PKI pada September 1948 menyisakan banyak kepahitan.
Pemberontakan yang dilakukan oleh PKI digawangi oleh Muso yang memproklamirkan Republik Soviet Indonesia pada 17 September 1984.
Setelah hari itu, PKI seakan leluasa melakukan pembantaian-pembantaian kepada siapa saja yang menolak paham komunisme.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING dan Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U20 Kualifikasi Piala Asia U20 2023
Dilansir dari buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015:63), menceritakan sosok Mulyanto ketua FDR yang melakukan pemberontakan di wilayah Blora.
Kala itu Mulyanto berambisi untuk menjadi Bupati di wilayah Ngawen (Blora) dengan mengekor pada sebuah partai bernama PKI.
Mulyanto diketahui berasal dari kalangan biasa, orang tuanya bekerja sebagai petani dan lahir di dusun Pohrendeng, Tamanrejo, Tunjungan, Blora.
Dalam perjalanannya, Mulyanto mendapatkan pelatihan khusus dari PKI tentang cara lari dan sembunyi jika suatu saat harus menghindar dari musuh.