Network
PORTAL MAJALENGKA - Kota Kuala Kencana baru-baru ini menjadi topik perbincangan yang hangat di media sosial. Perubahan-perubahan yang terjadi membuat kota ini menjadi perhatian bagi wisatawan.
Dalam sejarahnya, dahulu kota Kencana ini bernama Kota Baru. Kemudian di tahun 1955 nama Kota Baru diubah menjadi Kota Kuala Kencana atau Belanga Emas oleh Presiden Soeharto.
Kota Kuala Kencana merupakan salah satu distrik di kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua. Kota ini memiliki luas 511 Kilometer persegi dengan populasi penduduk berjumlah 2.010 jiwa.
Kota ini juga menjadi salah satu kota mandiri yang terdiri dari 1 kelurahan dan 6 kampung yaitu kelurahan Kuala Kencana, kampung Iwaka, kampung Naena Muktipura, kampung Karang Senang, kampung Mulia Kencana, kampung Utikina Baru dan kampung Bhintuka.
Lokasi kota Kuala Kencana berkisar 15 meter dari Timika dan merupakan salah satu pusat administrasi dan pemukiman pekerja Freeport Indonesia. Berikut ini adalah fakta-fakta Kota Kuala Kencana:
Baca Juga: Pesawat Susi Air Jatuh di Papua, Begini Kronologinya
MERUPAKAN KAWASAN TERBATAS
Kota Kuala Kencana memang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Namun, kota ini bukan merupakan kawasan wisata, akan tetapi merupakan sebuah distrik di kabupaten Mimika yang berisi kompleks hunian yang memiliki fasilitas lengkap.
Kota Kuala Kencana merupakan kawasan terbatas, sehingga tidak sembarangan orang bisa keluar masuk kawasan ini. Setiap orang yang hendak memasuki kawasan ini wajib menunjukan identitas dan surat izin tertentu.
Begitupun dengan kendaraan yang hendak keluar masuk kota ini akan melewati pemeriksaan yang ketat dan menyeluruh oleh petugas keamanan di pos pemeriksaan perbatasan Timika-Kuala Kencana.
ALUN-ALUN KOTA KUALA KENCANA MENGHADAP KIBLAT
Kota Kuala Kencana memiliki alun-alun kota yang dibangun dengan gaya ala adat Jawa. Alun-alun berbentuk persegi panjang dengan sisi Baratnya terdapat masjid Baiturrahim, sedangkan di sisi Timurnya terdapat Gereja Betlehem yang memiliki bentuk seperti rumah Honai.
Di bagian tengah alun-alun tersebut terdapat sebuah tugu yang dibuat oleh pematung ternama, Nyoman Nuarta. Yang menggambarkan kelima sila dari pancasila. Uniknya, alun-alun ini dapat mengarah ke kiblat.
SATU-SATUNYA KOTA YANG MENERAPKAN SISTEM UTILITAS BAWAH TANAH
Kota Kuala Kencana ini diklaim sebagai kota yang pertama menerapkan sistem utilitas bawah tanah, meliputi air, listir dan sistem komunikasi. Selain itu, kota ini memiliki sistem pengolahan air kotor.
Air kotor tersebut akan disalurkan ke pusat pengolahan limbah lingkungan yang ada disekitarnya. Sehingga kemudian, air keran yang disalurkan ke rumah warga atau penduduk memiliki standar yang tinggi serta aman untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Ridwan Kamil Paparkan Transformasi Jawa Barat lewat Program Desa Digital di Forum T20 Indonesia 2022
RUMAH-RUMAH MEMILIKI HALAMAN YANG LUAS
Kondisi rumah yang terdapat di Kota Kuala Kencana tidak seperti kawasan hunian orang Indonesia kebanyakan. Rumah-rumah tersebut dibangun tanpa pagar dan memiliki halaman yang luas dengan gaya bangunan modern.
Penyusunan rumahnya juga teratur dan rapi seperti menyatu di dataran rendah. Beberapa kompleks pemukiman warga kota Kuala Kencana secara administratif antara lain: RW A atau Bumi Satwa Indah, RW B atau Tirta Indah, kompleks apartemen, kompleks Jl. Bougenville dan Bachellor's Quarter.
SUASANA YANG ASRI SERTA RAMAH LINGKUNGAN
Lingkungan di dalam kota Kuala Kencana sangat bersih dan asri, dengan banyak taman dengan rumput hijau dan pepohonan. Pembangunan dalam kota Kuala Kencana juga memang menerapkan konsep keserasian dengan alam memakai konsep banyak kawasan hijau.
Inilah yang menjadikan Kota Kuala Kencana dikenal sebagai kota modern yang memakai konsep ramah lingkungan. *
