Kekhawatiran akan gangguan dari pihak Jepang, memang sempat membayangi mereka yang terlibat proses pembacaan teks proklamasi
Hal inilah yang dirasa oleh pemuda bernama Suhut Sastro Kusumo, dirinya sadar bahwa masih ada personil angkatan darat Jepang yang berpatroli di jalan Pegangsaan timur nomor 56, Jakarta.
Baca Juga: Keramat Wali Allah Kiai Abdul Hamid Pasuruan: Ke Baghdad Tiap Tahun, Padahal Raganya di Rumah
Beruntung Latif Hendra Ningrat anggota PETA menyiagakan pasukannya jika ada apa-apa.
Acara pembacaan teks proklamasi pun berjalan dengan lancar, Soekarno dan Hatta telah menunaikan tugasnya.
Namun demikian ada beberapa kisah unik seputar peristiwa bersejarah tersebut, mulai dari menyembunyikan rol film berisi momen pembacaan proklamasi yang ditanam di bawah pohon.
Baca Juga: Wali Mbah Hafid Nogosari Peluk Erat Sang Adik Sambil Menangis, Tahu akan Wafat saat Haji di Mekkah
Persiapan pengibaran bendera merah putih dengan tiang bambu yang serba darurat hingga bendera yang dijahit tangan oleh Fatmawati istri Soekarno.
Meski dalam kondisi demam Soekarno tetap bersiap diri untuk peristiwa bersejarah tersebut. Mereka yang telah hadir di Pegangsaan.
Semua merasa berdebar dan tegang dan semua sudah ditakdirkan bahwa republik baru akan lahir pada hari itu.