Masa Muda Sunan Kalijaga Jadi Perampok Dijuluki Loka Jaya, Bertobat dan Berguru kepada Sunan Gunung Jati

- 31 Mei 2022, 08:45 WIB
Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga. /instagram.com/@pencinta_awliya

PORTAL MAJALENGKA - Masa muda yang kelam bagi Sunan Kalijaga ketika ia habiskan masa mudanya menjadi perampok di jalanan.

Namun ketika beranjak semakin dewasa ia akhirnya menjadi murid dari Sunan Gunung Jati hingga melakukan dakwah Islam di Tanah Jawa.

Kisah awal Sunan Kalijaga ini dimulai dengan kisah mengenai masa muda sang sunan yang sangat kelam, ia menjadi preman bahkan jadi perampok ulung.

Baca Juga: Perjalan Karir Haico Van der Veken Hingga Masuk Love Story The Series yang Dibintangi Giorgino Abraham

Sunan Kalijaga muda memiliki masa masa yang kelam, yang dikenal dengan kenakalan-kenakalannya

Sunan Kalijaga muda memiliki sifat yang sangat tercela seperti suka berjudi, minum minuman keras, mencuri dan kenakalan lainnya.

Kenakalan Sunan Kalijaga ini membuat marah hingga diusir oleh orang tuanya yang malu dengan kelakuan putranya.

Namun, dengan diusir Sunan Kalijaga tidak menjadi baik, malah semakin nakal dengan menjadi perampok yang membuat kerusuhan di Hutan Jatisari.

Baca Juga: Kemenag Ajukan Biaya Operasional Haji, Begini Hitungannya

Sunan Kalijaga membuat semua orang ketakutan. Semua kenakalan yang dilakukan Sunan Kalijaga di masa mudanya tercatat dalam Serat Walisana.

Serat Walisana dalam langgam Asmaradana pupuh XIX, menuturkan masa muda Sunan Kalijaga yang menggunakan nama Raden Sahid dengan kenakalan-kenakalannya itu, sebagai berikut:

Kang dadya sirah mengkoni/ pan tumenggung wilatikta/ adabe putra sawiyos/ raden sahid namanira/ ingkang sampun kasura/ andugalira kalangkung/karena madat ngabotohan//

Baca Juga: Jika Dijumpai Ciri Khas Ini pada Kaki Bertanda Kematian Akan Datang, Gus Baha: Segera Bertaubat

keplek kecek dadu-posing/ karam nyebrot ngabotohan/ tinundung ing sudarma/dadya tan suda pamursalipun/ mandar sangsaya andadra//

dadya wana jatisari/ tuntrim tan ana wong ngambah/ pan samya jrih sadayane/sikaranira rahadyan/ amateni dedalan//

Dengan kenakalan yang tidak lazim, yang berlanjut menjadi perampok yang tidak segan membunuh orang, Raden Sahid dikenal dengan sebutan Loka Jaya.

Namun, atas dakwah Sunan Bonang, yang saat dirampok mampu menunjukkan kesaktian mengubah buah aren menjadi emas,

Baca Juga: RAHASIA Kecantikan Gadis Baduy Banten, Hilangkan Bekas Jerawat dengan Cara Alami Jadikan Wajah Putih Berseri

Raden Sahid bertobat dan berusaha keras menjadi manusia agung yang mulia, yang bahkan akhirnya menjadi salah seorang anggota Wali Songo.

Gelar Loka Jaya sendiri bermakna ‘penguasa wilayah’ karena kata Loka (tempat, wilayah, daerah) dan Jaya (menang, menguasai).

Dari satu sisi nama Loka Jaya, dapat ditafsirkan memiliki kaitan dengan simbol-simbol tantrisme.

Hal ini dikarenakan sebutan Loka Jaya bermakna dengan Wisesa Dharani (penguasa bumi), Cakrabumi (pemimpin lingkaran cakra), Cakrabuwana yang lazim digunakan oleh pengamal ajaran Bhairawa Tantra.

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG: Kronologi Pembunuhan Ibu dan Anak Disampaikan ke Presiden Jokowi dan Kapolri

Jika asumsi itu benar, maka sebutan Loka Jaya sangat relevan berhubungan dengan Kalijaga, yakni nama salah satu dari tiga ksetra utama di pesisir utara Jawa, yaitu

1. Kalitangi (di Gresik, Jawa Timur),
2. Kaliwungu (di Kendal, Jawa Tengah),
3. Kalijaga (di Cirebon, Jawa Barat)

Dan ketiga-tiganya memiliki makna ‘Dewi Kali (Sang Bumi) bangun’.

Itu berarti, kisah di balik nama Loka Jaya dan Kalijaga lebih masuk akal dikaitkan dengan cerita perjalanan Sunan Kalijaga saat mengikuti Syaikh Siti Jenar.

Baca Juga: TRI TANGTU SUNDA BUANA, Arti Garis Lurus Pada Kuku Keturunan Sunan Gunung Jati dan Prabu Siliwangi

Perjalanan Sunan Kalijaga yang mengikuti Syekh Siti Jenar ke berbagai tempat di Jawa.

Hali ini dilakukan dalam rangka membuat “tawar” kekuatan ksetra-ksetra angker yang menjadi tempat upacara para pemuja Dewi Kali Sang Bumi.

Selain nama Loka Jaya dan Raden Sahid, Sunan Kalijaga pada awalnya juga disebut dengan nama Syaikh Melaya.

Dalam serat Walisana menjelaskan bagaimana nama Syaikh Melaya yang digunakan Sunan Kalijaga.

Baca Juga: Keturunan Prabu Siliwangi Jadi Syarat Utama Pengangkatan Bupati, Politik Belanda di Tanah Pajajaran

Fakta menyebutkan bahwa Sunan Kalijaga adalah putra Tumenggung Melaya Kusuma di Jepara. Wallahu'alam bishowab.***

Disclaimer: Sejarah memiliki versi yang berbeda, dan Kami hanya menuliskan berdasarkan sumber sejarah yang ada.

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Atlas Walisongo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x