Deputi Iskandar yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada kesempatan tersebut menjelaskan poin penting rencana kolaborasi dari para mitra untuk mengembangkan kemandirian ekonomi ponpes.
Selain itu, juga untuk mencapai peningkatan literasi dan inklusi keuangan di kalangan santri dengan para mitra keuangan inklusif, seperti Bank BSI, Bank BJB, Pegadaian Syariah, Bulog, Pupuk Indonesia, Jamkrindo, Askrindo, LPDB-KUMKM, Perkumpulan Tenaga Kerja Purna & Keluarga (Pertakina), CJM Farm, dan PT Sarjana Membangun Desa.
Baca Juga: Rivalitas Luntur, Kini Marc Marquez Puji Valentino Rossi
“Kerja sama antara stakeholder keuangan konvensional atau syariah di pusat dan daerah harus terus ditingkatkan agar kegiatan atau program yang ditetapkan, khususnya inklusi keuangan bagi ponpes, dapat diakselerasi dan diperluas secara terstruktur dan berkesinambungan,” pungkas Deputi Iskandar yang juga menjabat sebagai Sekretaris DNKI.
Masih dalam rangkaian acara ini, telah dilaksanakan pula penyerahan bantuan dana edukasi keuangan secara simbolis dari Pupuk Indonesia dan Pegadaian Syariah kepada para pengurus kedua ponpes tersebut.
Baca Juga: HUMOR GUS DUR, Dokter Pribadi Presiden Dibuat Kesal 'Angel Wis Angel'
Turut hadir dalam acara FGD tersebut di antaranya Wakil DPRD Kabupaten Probolinggo, Bendahara Forum Kontak Majelis Taklim Jawa Timur, perwakilan mitra dari BUMN, Pimpinan/Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Al-Mashduqiah, serta Tim Sekretariat DNKI.***