Cecep memyampaikan, posisi hilal dilihat dari sudut terjauh bulan (elongasi) diukur dari pusat inti bumi (geosentrik) dan diukur dari permukaan bumi (toposentrik).
Cecep menjelaskan, pada 29 Ramadhan 1443 H yang bertepatan pada 1 Mei 2022, ketinggian hilal di Indonesia berada pada 3,79 derajat sampai 5,56 derajat.
Baca Juga: Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat 1 Syawal 1443 H, Penetapan Hari Raya Idul Fitri 2022 Sore Ini
"Ini menunjukkan semua daerah telah memenuhi tinggi kriteria baru MABIMS," ungkap Cecep.
Sedangkan pada rentang elongasi geosentrik di kisaran antara 5,2 derajat sampai dengan 7,2 derajat.
"Artinya, sebagian daerah telah memenuhi kriteria baru MABIMS. Karena menggunakan konsep wilayatul hukmi, maka bisa dikatakan, di Indonesia sudah memenuhi kriteria," ujar Cecep.
Baca Juga: Teks Sambutan Singkat Ketua DKM pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H
Diperkuat juga dengan rentang elongasi toposentris yang berada pada kisaran 4,9 derajat sampai dengan 6,4 derajat.
"Pulau Breuh di Provinsi Aceh sudah memenuhi kriteria," ucap Cecep.
Akan tetapi, Cecep belum bisa memastikan keputusan 1 Syawal. Sebab, pemerintah perlu melihat hasil pengamatan langsung (rukyatul hilal) untuk melengkapi hasil hisab yang telah dipaparkan tersebut.