Legenda Kisah Cinta Sangkuriang dan Dayang Sumbi, Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu (Bagian 1)

- 9 Maret 2022, 10:30 WIB
Legenda Kisah Cinta Sangkuriang dan Dayang Sumbi, Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu I
Legenda Kisah Cinta Sangkuriang dan Dayang Sumbi, Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu I /*mantrapandeglang.com/Pixabay

PORTAL MAJALENGKA - Jawa Barat memiliki satu legenda cerita rakyat yang turun temurun tentang kisah cinta Sangkuriang dengan Dayang Sumbi, yang menjadi asal usul Gunung Tangkuban Perahu.

Diceritakan pada zaman dahulu kala hidup seorang wanita cantik yang bernama Dayang Sumbi dan anaknya yang bernama Sangkuriang.

Dayang Sumbi merupakan seorang putri raja yang mempunyai suami titisan Dewa yang berubah menjadi seekor anjing yang bernama Tumang, yang merupakan ayah dari Sangkuriang.

Baca Juga: Orang Tua Vanessa Khong Sakit, Tidak Jadi Hadiri Pemeriksaan, Atas Penelusuran Aset Indra Kenz

Diceritakan Sangkuriang anak Dayang Sumbi ini suka sekali berburu, bahkan hampir setiap hari Sangkuriang habiskan waktunya untuk berburu.

Setiap hari Sangkuriang keluar masuk hutan untuk berburu, dan hasil buruannya pun sangat memuaskan.

Selama berburu Sangkuriang selalu ditemani oleh seekor anjing perwujudan dari Dewa yang tidak lain adalah ayahnya sendiri yaitu Tumang.

Baca Juga: Pacar Indra Kenz, Vanessa Khong Diperiksa Hari Ini

Sangkuriang tidak mengetahui kalau Tumang adalah perwujudan dari ayahnya sendiri, Dayang Sumbi tidak pernah memberitahu Sangkuriang siapa sebenarnya Tumang.

Sangkuriang hanya tahu bahwa ayahnya telah lama meninggal dunia, serta tidak menyadari bahwa anjing yang selalu menemaninya merupakan ayah kandungnya.

Pada suatu hari Sangkuriang mengajak Tumang untuk berburu ke hutan, Sangkuriang memiliki kemampuan memanah yang sangat luar biasa. Hampir setiap memanah Sangkuriang selalu tepat mengenai buruannya.

Baca Juga: Kapan Jadwal dan Jam Tayang Drama A Business Proposal Sub Indo di Netflix? Simak Informasinya di Sini

Sesampainya di tengah hutan Sangkuriang melihat rusa, kemudian mendidik dan melepaskan anak panah.

Dengan sekali bidik Rusa itu terkena anak panah dari Sangkuriang dan terjatuh, mengetahui buruannya terkena anak panahnya, Sangkuriang memerintahkan Tumang untuk mengambilnya.

Namun Tumang yang biasanya selalu menurut pada perintah Sangkuriang, kali ini tidak mau menurut untuk mengambil rusa yang berhasil dipanah Sangkuriang.

Baca Juga: Angin Kencang Terjang Bekasi, BMKG Prediksi Terjadi Hujan Ringan dan Sedang sampai Malam

Sangkuriang pun murka, dan memukul Tumang menggunakan kayu besar hingga mati seketika, masih merasa kesal Sangkuriang pun membelah perut Tumang dan mengambil hatinya untuk dibawa pulang ke rumah.

Setibanya di rumah Sangkuriang pun memberikan hasil buruannya kepada Dayang Sumbi untuk dimasak termasuk hati milik anjing kesayangannya yang sudah mati dibunuh Sangkuriang.

Setelah memakan hasil buruan Sangkuriang tadi dayang Sumbi pun mencari Tumang dengan maksud ingin memberi makan anjing kesayangan anaknya.

Baca Juga: Cara Lapor SPT Tahunan Lewat E-filing di DJP Online, Mudah dan Cepat

Seluruh ruangan rumah dan halaman sudah dicari, namun dayang Sumbi tidak menemukan keberadaan tumang.

Dayang Sumbi pun bertanya kepada Sangkuriang, dengan mudahnya Sangkuriang pun menjawab Tumang sudah mati dibunuh olehnya. Dan masakan yang tadi di makan adalah bagian dari daging tumang.

Bagaikan tersambar petir di siang bolong Dayang Sumbi pun murka dan memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi hingga kepala Sangkuriang terluka dan berdarah,

Baca Juga: Dua Kabar Luar Biasa Terkait Pandemi COVID-19 Akan Bikin Hati Kita Gembira, Simak di Sini

Dalam keadaan masih marah Dayang Sumbi pun mengusir Sangkuriang. Sangkuriang pun akhirnya pergi meninggalkan ibunya.

Bagaiman perjalanan Sangkuriang setelah diusir ibunya Dayang Sumbi, dan bagaimana kisah selanjutnya, akan kita tuliskan pada artikel selanjutnya tetap di Portal Majalengka.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: kanal YouTube Dua Saudara Tv


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah