KNIL atau dikenal sebagai pasukan Kerajaan Hindia Belanda pribumi menyerbu markas militer tentara NICA Belanda yang ada di Teling, Manado.
Tidak hanya KNIL, berbagai elemen masyarakat di Sulawesi Utara seperti barisan pejuang dan lascar rakyat berusaha merebut kembali kekuasan atas Manado, Tomohon dan Minahasa.
Baca Juga: Lowongan Kerja Penerbit Buku Bentang Pustaka sebagai Admin Sosial Media
Perebutan tersebut ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih di tangsi Militer Belanda yang saat ini menjadi Markas Pomdam XIII/Merdeka.
Latar belakang dari peristiwa tersebut berawal dari berita proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, yang baru sampai di Sulawesi Utara pada 21 Agustus 1945.
Setelah mendengar kabar tersebut, seluruh kantor-kantor yang dulu diduduki Jepang langsung diambil alih, dengan mengibarkan bendera Merah Putih.
Namun, pada Oktober 1946 saat Belanda dan Sekutu mendarat di Sulawesi Utara, membuat suasana gaduh.
Belanda ingin Sulawesi Utara terutama Manado dikuasai kembali. Tapi, pribumi menolak dan melawan.
Namun, upaya perlawanan tersebut dapat dipatahkan oleh Belanda dan Sekutunya, sehingga wilayah Manado dan sekitarnya diduduki Belanda.