"Meminta Mabes Polri supaya menangkap Edy Mulyadi untuk diproses sesuai hukum yang berlaku," tegas Panglima Tambak Baya Kalimantan Barat itu.
"Meminta agar Edy Mulyadi meminta maaf kepada masyarakat Kalimantan dan Indonesia atas penghinaan yang dilakukannya sehingga viral di media sosial" tegasnya.
Baca Juga: Cinlok di School 2013, Park Se Young dan Kwak Jung Wook Umumkan Rencana Pernikahan
Selain itu, Panglima Tambak Baya juga mendukung pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin, dalam upaya mendirikan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan dengan nama Nusantara.
Panglima Dayak juga mengatakan bahwa masyarakat Kalimantan tidak pernah meminta untuk ibu kota negara pindah ke Kalimantan.
Maka kalau ada pihak yang tidak terima dengan pindahnya Ibu Kota Negara ke Kalimantan dipersilakan intervensi pemerintah. Tapi jangan hina Kalimantan.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Dibuat Kesengsem Penampilan D'Angels: Sumpah Gue Beli Ini Girl Band
Inilah pernyataan Edy Mulyadi yang dianggap menghina Kalimantan dan beredar luas melalui media sosial.
"Bisa memahami nggak? Ini ada sebuah tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ucap Edy Mulyadi.
"Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain gue bangun di sana?" ucapnya lagi.***