PORTAL MAJALENGKA - Menyisakan satu kisah yang akan membuat hati pembaca ikut terharu. Kisah Rumini, seorang anak yang peluk sang ibu, Salamah, ketika peristiwa erupsi Gunung Semeru.
Kebingungan Rumini di antara dua pilihan saat Gunung Semeru meletus. Berlari selamatkan diri atau diam menemani sang ibu, Salamah, hingga bersama temui ajal.
Satu kisah cinta abadi seorang anak kepada orang tuanya, tergambar dari salah satu korban bencana meletusnya Gunung Semeru, Rumini dan Salamah.
Rumini, wanita berusia 28 tahun, dan ibunya, Salamah berusia 71 tahun. Keduanya menjadi korban saat erupsi Gunung Semeru melanda Lumajang.
Hiruk pikuk di luar rumah, semua warga berlari berhamburan hindari letusan gunjng semeru,
Jeritan husteris panik, anak-anak menangis ketakutan. Semua selamatkan diri dari dahsyatnya letusan gunung semeru.
Di dalam satu rumah Rumini merasa kebingungan, bimbang diantara dua pilihan. Selamatkan diri dengan ikut berlari, atau tetap diam temani sang ibu temui ajal.