Waspada Bencana Hidrometeorologi, Curah Hujan Akan Meningkat di Akhir Tahun Dampak La Nina

- 24 Oktober 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi. Waspada Bencana Hidrometeorologi, Curah Hujan Akan Meningkat di Akhir Tahun Dampak La Nina
Ilustrasi. Waspada Bencana Hidrometeorologi, Curah Hujan Akan Meningkat di Akhir Tahun Dampak La Nina /UNSPLASH/Khamkéo Vilaysing

PORTAL MAJALENGKA – Masyarakat diminta agar selalu waspada akan bencana hidrometeorologi dampak dari La Nina pada akhir tahun 2021.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikortika Karnawati telah menyampaikan peringatan waspada akan datangnya La Nina pada akhir tahun yang menyebabkan bencana hidrimeteorologi.

Perlu diketahui, bencana hidrometeorologi merupakan banjir, badai, hingga longsor yang di akibatkan La Nina. Yakni fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau curah hujan lebat sangat tinggi.

Baca Juga: Waspada Desember Angin Kencang dan Banjir Bandang Akibat La Nina di Indonesia

Berdasarkan analisis perkembangan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di bagian Tengah dan Timur, memperlihatkan anomalia yang melebihi batas La Nina.

Suhu La Nina sebesar -0.61 pada Desarian 1 Oktober 2021. Karena itu BMKG mengimbau masyarakat agar waspada dengan kehadiran La Nina akhir 2021.

Diperkirakan La Nina Akan berlangsung dengan intensitas lemah dan sedang hingga Februari 2022.

Baca Juga: Gempa 5.3 Skala Richter Guncang Wilayah Malang Jawa Timur Jumat 22 Oktober 2021, Waspada Susulan

Menengok kejadian La Nina pada 2020, BMKG menunjukkan pada curah hujan mengalami peningkatan di November, Desember, dan Januari. Terutama pada wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan, dan Sulwesi bagian selatan.

BMKG memprediksi bahwa La Lin tahun Ini akan sama dan berdampak pada meningkatnya curah hujan bulanan sekitar 20 persen sampai 70 persen di atas normal.

Dwikortika Karnawati mengingatkan supaya pemerintah daerah, masyarakat, dan semua pihak terkait dengan pengelolaan sumber daya air serta pengurangan risiko pada bencana di wilayah yang terdampak. Karena La Nina, agar selalu waspada bersiap untuk melakukan langkah pencegahan.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Guncang Laut Enggano Bengkulu, Tidak Berpotensi Tsunami

Bencana Hidrometeorologi berpotensi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung bahkan badai tropis.

Plt Deputi Bidang Klimatologi Urip Haryoko menyampaikan bahwa hasil monitoring perkembangan hujan tahun 2021 ke 2022 19,3 persen wilayah Indonesia memasuki zona musim hujan.

Adapun beberapa wilayah yang sudah mengalami musim hujan meliputi Aceh bagian tengah, Sumatera Utara, sebagian besar Sumatera Barat, Jambi, sebagian besar Sumatera Selatan, Lampung bagian barat.

Baca Juga: Benzema Kunci Kemenangan Real Madrid atas Barcelona pada El Clasico Minggu 24 Oktober 2021

Kemudian Banten bagian Timur, Jawa Barat bagian selatan, sebagian kecil Jawa Timur bagian Selatan, Bali sebagian, Kalimantan Utara, sebagian besar Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan bagian selatan dan Timur, Kalimantan Tengah bagian Timur, Pulau Taliabu, dan Pulau Seram bagian selatan.

BMKG juga telah memprediksi sebagian wilayah Indonesia yang akan memasuki musim hujan mulai Oktober mencakup wilayah Aceh bagian timur, Riau bagian tenggara, Jambi bagian barat.

Kenudian Sumatera Selatan bagian tenggara, Bangka Belitung, Banten bagian Barat, Jawa Barat bagian tengah, Jawa Tengah bagian barat dan tengah, sebagaian DIY Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Timur, Kalimantan Tengah bagian Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 24 Oktober 2021: Libra Ubah Rutinitasmu, Scorpio dan Sagitarius Pergi untuk Yoga

Adapun wilayah Indonesia lainnya memasuki musim hujan pada November hingga Desember 2021 secara bertahap.

Pada November 2021 diperkirakan 87,7 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan di akhir Desember sudah mencapai 96, 8 persen.

Pelrlu diketahui seluruh masyarakat pada Oktober ini telah mengalami transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Maka perlu mawas diri terhadap fenomena cuaca ekstrem yang akan muncul seperti hujan lebat, angin puting beliung, angin kencang yang memicu bencana hidrometeorologi.

Baca Juga: Rumors Madrid Difavoritkan Menang atas Barcelona, Ronald Koeman Bantah El Clasico Duel Seimbang

Hal tersebut akan terjadi bagi beberapa wilayah di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

Untuk puncak musim hujan sendiri diprediksi BMKG akan dominan di Januari dan Februari 2021 mendatang. ***

Editor: Husain Ali

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah