Kuatkan Program Keluarga Berencana Sebagai Upaya Menekan Angka Pernikahan Dini di Masa Pandemi

- 1 Oktober 2021, 08:30 WIB
Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo, saat konpres virtual.
Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo, saat konpres virtual. /Foto: Portal Lebak/Tangkapan Layar BKKBN/

 

PORTAL MAJALENGKA - Pemerintah tetap mendorong Program Keluarga Berencana (KB) bagi masyarakat, di mana pelaksanaannya juga ditekankan dalam hal perencanaan membangun keluarga dan edukasi kesehatan reproduksi.

Hal ini dikarenakan, di masa pandemi terdapat peningkatan angka kehamilan tidak direncanakan serta pengajuan dispensasi pernikahan atau pernikahan di bawah umur.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa kehamilan tidak direncanakan setidaknya dapat bersumber pada dua hal.

Baca Juga: PON Papua XX 2021: Jabar Peringkat Tiga, Jakrta Geser Tuan Rumah Posisi Puncak Klasemen Sementara

Yakni pasangan usia subur yang tidak segera melakukan kontrasepsi pasca persalinan atau abortus, serta kehamilan tanpa pernikahan.

“Keduanya bisa terjadi karena mereka tidak memahami kesehatan reproduksi, sehingga perlu diberikan edukasi atau pemahaman terkait masalah ini,” ujar Hasto, Kamis 30 September 2021.

Untuk memberikan sosialisasi dan layanan kontrasepsi, BKKBN terus menggiatkan program keluarga berencana (KB) di daerah-daerah Indonesia, terutama selama masa pandemi COVID-19.

Baca Juga: 1 Oktober Sentra Pelayanan Vaksinasi Dinkes Majalengka Tutup, RSUD Buka Khusus Dosis 2 Moderna

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah