Prof. Wiku Ungkap Banyak Daerah Masih Abai Protokol Kesehatan

- 16 Juli 2021, 05:32 WIB
 Ilustrasi protokol kesehatan.
Ilustrasi protokol kesehatan. /PIXABAY/KlausHausmann

Dia menjelaskan, upaya pencegahan dan penanganan pertama melalui posko maupun upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan tidak akan cukup apabila masyarakat tidak menjaga diri dan orang terdekat dari penularan COVID-19.

Baca Juga: Siapkan Rp500 Juta, Ustad Ujang Bushtomi Keliling Jalanan Kota Cirebon Bagi Uang ke Warga dan Petugas

Tingkat Kepatuhan Turun

Prof. Wiku, pada pekan ini terjadi kenaikan jumlah kelurahan yang kepatuhan memakai masker warganya kurang dari 60%. Pada pekan sebelumnya sebanyak 2.654 kel/desa, kini menjadi 3.455 kel/desa.

Dari jumlah tersebut paling banyak berasal dari Jawa Timur (569 kel/desa tidak patuh), Aceh (558 kel/desa tidak patuh), Jawa Barat (481 kel/desa tidak patuh), Jawa Tengah (270 kel/desa tidak patuh), dan Gorontalo (212 kel/desa tidak patuh).

“Ini menunjukkan bahwa semakin bertambahnya kel/desa yang warganya abai dalam menjalankan protokol Kesehatan,” ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Sediakan Obat dan Vitamin Gratis untuk Isoman, Begini Cara Mendapatkannya

Prof. Wiku Kembali mengingatkan, penanganan COVID-19 dengan meningkatkan fasilitas kesehatan mungkin saja dapat membantu penanganan pada orang yang sudah terinfeksi COVID-19.

Namun tidak akan pernah cukup apabila orang yang terinfeksi jumlahnya terus meningkat dan tidak terkendali.

Upaya jangka panjang, murah, dan paling cepat adalah dengan terus meningkatkan kedisiplinan dalam menjaga jarak, memakai masker dan menjaga kebersihan diri.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah