Covid-19 Mengganas, Menko PMK: Pendekatan Paksaan Dapat Dilakukan

- 23 Juni 2021, 16:53 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy. /Kemenko PMK

PORTAL MAJALENGKA -- Melonjaknya kasus Covid-19 belakangan ini, diduga disebabkan disiplin protokol kesehatan yang rendah.

Banyak anggota masyarakat terlihat tidak memakai masker di tempat tertentu seperti pasar, lokasi kuliner, dan tempat lainnya.

Jika masker yang dapat terlihat orang lain diabaikan, diduga protokol kesehatan yang tidak terlihat orang lain pun tidak disiplin diterapkan. Misalnya mencuci tangan menggunakan handsanitizer atau sabun di air mengalir.

Baca Juga: Penggemar Mie Instan, Kenali 7 Bahaya yang Semuanya Menakutkan

Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat menerapkan disiplin protokol kesehatan, menyebabkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, berpandangan tersendiri.

Menurut mantan rektor itu, dalam keadaan disiplin masyarakat yang rendah pendekatan paksaan atau coercive power dapat dilakukan.

Meski begitu, Menko PMK mengatakan, pendekatan paksaan tidak selalu harus dilakukan. Alasannya menumbuhkan kesadaran masyarakat dengan perlahan juga tidak kalah penting.

Baca Juga: Indro Warkop Positif Covid-19, Ajak Perketat Protokol Kesehatan: Saya Patuh Masih Bisa Kena

"Adakalanya pendekatan coercive (paksaan) juga perlu, masyarakat harus ditegasi dulu agar bisa menumbuhkan kesadaran," ujar Menteri Muhadjir dalam keterangannya, Selasa 22 Juni 2021, dikutip dari pmjnews.com.

Pendekatan paksaan dapat dilakukan dengan memberi hukuman terhadap masyarakat yang melakukan pelanggaran.

Dikatakan pula, pembentukan karakter sehingga masyarakat memiliki kesadaran untuk berdisiplin protokol kesehatan perlu dilakukan dengan tepat.

Baca Juga: BMKG Prediksi Hujan Ringan, Sedang hingga Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang di Sejumlah Wilayah

Menko PMK berharap pandemi Covid-19 yang mengganas belakangan ini dapat dijadikan momentum untuk mendorong pembentukan karakter bangsa.

Lonjakan kasus Covid-19 yang berlangsung belakangan ini diduga dipicu rendahnya kesadaran masyarakat saat Ramadan dan Idulfitri baru lalu.

Sempat tersebar video para pengguna lalu lintas beramai-ramai menerobos penyekatan mudik.

Sebelumnya terjadi pelandaian kasus Covid-19 di Indonesia. Sayangnya di saat yang sama masyarakat mengabaikan protokol kesehatan dengan menghadiri kerumunan seperti terjadi pada berbagai acara hajatan masyarakat. ***

Sumber : pmjnews.com

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah