PORTAL MAJALENGKA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Apalagi Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu Kamis 7 Januari 2021 pagi mengeluarkan awan panas guguran pertama dengan tinggi kolom asap 200 meter dari puncak.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida di Yogyakarta mengatakan, awan panas guguran gunung Merapi yang terekam di seismogram pukul 08.02 WIB memiliki durasi 154 detik dengan amplitudo maksimum 28 mm.
Baca Juga: Lava Pijar Muncul di Dasar Lava 1997, BPPTKG: Gunung Merapi Masuk Fase Erupsi 2021
“Karena cuma 154 detik dan amplitudonya 28 mm, jadi ini awan panas pertama kecil yang terjadi,” kata Hanik.
Karena tertutup kabut, jarak luncur awan panas guguran tidak teramati. Namun mengacu durasinya, Hanik memperkirakan jarak luncur masih kurang dari satu kilometer dari puncak.
“Itu kan tertutup kabut, dari atas kelihatan di pucuknya saja. Kalau melihat durasinya ini jaraknya pendek, ya kurang dari satu kilometer,” kata dia.
Baca Juga: Muncul Cahaya di Gunung Merapi Diduga Api Diam, Begini Penjelasan BPPTKG
Hanik memperkirakan munculnya awan panas itu berasal dari gundukan yang beberapa waktu lalu terpantau di puncak Gunung Merapi.