PORTAL MAJALENGKA-Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan, sejak Maret hingga akhir Desember 2020, tercatat 504 tenaga kesehatan meninggal dunia akibat COVID-19.
Dari data mitigasi IDI jumlah tersebut meliputi 252 adalah dokter, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, dan 10 tenaga laboratorium medik.
IDI merinci, dari 252 dokter tersebut, 15 di antaranya dokter gigi, 101 dokter umum (4 guru besar), 131 dokter spesialis (termasuk 7 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 25 IDI Wilayah (provinsi) dan 102 IDI Cabang (kabupaten/kota).
Baca Juga: Jalani Isolasi Mandiri, Gubernur Jatim Tegaskan Masih Bisa Jalankan Tugas Pemerintahan
Kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, dan 5 besar di seluruh dunia.
Pada Desember 2020 tercatat ada 52 dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19, tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya.
"Angka ini naik hingga lima kali lipat dari awal pandemi," ungkap Tim Mitigasi PB IDI, Dr Adib Khumaidi, SpOT, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Adobe Flash Player Ditutup Mulai 12 Januari
Adib mengatakan, meski sudah tersedia vaksin secara gratis dari pemerintah, tapi bukan berarti dapat menjadi obat COVID-19.