PORTAL MAJALENGKA - Menristek Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pihaknya membutuhkan 3.000 sumber daya manusia (SDM) ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) nuklir untuk mewujudkan Indonesia maju.
"Pengembangan sumber daya manusia ini hanya mencakup bidang insinyur, ilmuwan nuklir, ahli teknologi nuklir dan sebagainya," kata Menristek Bambang dalam simposium virtual dalam rangkaian perayaan HUT Batan 2020, seperti dilansir dari Antara.
Berdasarkan rencana pembangunan SDM pada tahun 2021-2025 di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dibutuhkan 2.924 lulusan magister dan doktoral untuk dipersiapkan menjadi SDM yang luar biasa dalam mewujudkan Indonesia maju pada 2045.
Baca Juga: Optimis Pemulihan Ekonomi Semakin Nyata
Bambang menegaskan, Jepang dapat menjadi tujuan utama untuk orang Indonesia mempelajari ilmu dan teknik nuklir.
Hal itu disampaikan Menristek dalam Simposium Bersama Indonesia-Jepang tentang Riset dan Pengembangan, Keselamatan dan Pendidikan tentang Nuklir (Indonesia-Japan Joint Symposium on Nuclear Research and Development, Safety and Education).
Menristek Bambang menuturkan kompetensi tenaga kerja harus dikembangkan dengan menempuh pendidikan formal hingga jenjang magister dan doktoral dengan memberikan beasiswa baik dalam maupun luar negeri.
Baca Juga: Tito : Fokus RAPBD 2021 Pemulihan Ekonomi
"Seperti yang kita ketahui kegiatan iptek dan pemanfaatannya tidak akan terlaksana tanpa sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk alasan ini, perencanaan pembangunan sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan pencapaian visi dan misi pemerintah," ujarnya.