Jerit Tenaga Medis Soal Libur Akhir Tahun: Kita Rawat Pasien dari Lantai 1 hingga Lantai 32

- 27 November 2020, 09:15 WIB
Petugas membawa jenazah Bupati Situbondo Dadang Wigiarto di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, Jawa Timur, Kamis (26/11/2020). Bupati Situbondo meninggal dunia setelah dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. ANTARA FOTO/Rendra/sen/hp.
Petugas membawa jenazah Bupati Situbondo Dadang Wigiarto di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, Jawa Timur, Kamis (26/11/2020). Bupati Situbondo meninggal dunia setelah dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. ANTARA FOTO/Rendra/sen/hp. /Rendra/Antara

PORTAL MAJALENGKA- Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy telah mengumumkan waktu libur akhir tahun dan cuti bersama total hingga 11 hari.

Informasi tersebut menuai banyak respon dari banyak pihak terutama tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.

Namun muhadjir menyebut Presiden RI Joko Widodo minta adanya pengurangan libur dan cuti bersama akhir tahun.

Baca Juga: Menyambut Gajian, Shopee Adakan Gratis Ongkir dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat.com dalam artikel: Jerit Tenaga Medis soal Libur Bersama Desember 2020: Betapa Sulitnya Posisi Kita, Hal tersebut sebagai langkah antisipasi dalam menekan lonjakan angka potitif Covid-19.

Terkait wacana tersebut, salah satu tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet Kemayoran dr. Deddy Herman mengutarakan pendapatnya.

Menurut dokter spesiali paru ini, libur panjang terbukti mampu menggenjot infeksi Covid-19 lebih banyak lagi.

Baca Juga: Sering Bertengkar, Suami Tega Menikam Istri Hingga 13 Kali Saat sedang Tahajud

Sehingga menurut dr. Deddy libur panjang baiknya ditiadakan dahulu.

"Beberapa kali libur bersama terbukti membuat infeksi Covid-19 meningkat. Maka ke depan libur bersama perlu ditiadakan dulu. Kita tenaga kesehatan yang sehari-hari merawat pasien merasakan betul peningkatan itu," kata dr. Deddy sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Selama pandemi Covid-19 melanda, dr. Deddy mengakui kewalahan dalam menangani kasus positif di rumah sakit.

Baca Juga: Segera Cek Link Berikut! Hingga Juni 2021, 9 Juta KK Dapat BST Rp 300 Ribu

Para tenaga medis terpaksa harus membungkus rapat tubuhnya dengan APD selama jam kerja dari ujung kaki hingga kepala.

"Betapa sulitnya posisi kita sebagai tenaga kesehatan yang harus mengenakan APD selama 8 jam sehari untuk merawat pasien. Kita mengunjungi pasien dari lantai 1 hingga lantai 32 setiap hari," ujar dr. Deddy.

Sementara, sebelumnya pemerintah berencana menggeser cuti bersama Idul Fitri ke bulan Desember.

Baca Juga: Pemerintah Beri Bantuan APB Rp 1 Juta Per Orang, Segera Cek NIK KTP di Link Ini

Namun berdasarkan apa yang telah disampaikan Menko PMK Muhadjir, cuti bersama itu kemungkinan akan dikurangi.

"Berkaitan dengan masalah libur, cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama hari raya Idul Fitri, Bapak Presiden memberikan arahan supaya adanya pengurangan," tutur Muhadjir Effendy dalam konferensi pers virtual pada Senin, 23 November 2020.***(Alanna Arumsari Rachmadi/pikiranrakyta.com)

 

 

 

 

Editor: Rasyid

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x