58 Pelajar di Surabaya Terlibat Aksi Penolakan Omnibus Law, Risma: Kalian Kurang Bersyukur Nak

20 Oktober 2020, 00:37 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat turun mengawasi pembersihan sisa demonstrasi buruh di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis 8 Oktober 2020 malam. /ANTARA FOTO/Didik Suhartono/

PORTAL MAJALENGKA-Di berbagai daerah yang melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan Omnibus Law melibatkan pelajar sejumlah pelajar, termasuk Kota Surabaya.

Sebanyak 58 pelajar di Surabaya yang terlibat aksi penolakan UU Cipta Kerja terjaring beberapa waktu lalu.

Sebagai Wali Kota, Tri Rismaharini menjumpai pelajar-pelajar itu pada Senin 19 Oktober 2020.

Baca juga: Puncak Suroloyo Wisata di Yogyakarta yang Tawarkan Keindahan Sunrise

Dalam pertemuan antara pelajar dan Risma, Risma memberikan beberapa pengarahan.

Acara pertemuan itu dilakukan di SMP 1 Surabaya.

Sebagaimana diberitakan JurnalGaya.com dalam artikel "Buat Pendemo UU Cipta Kerja Menangis, Risma: Ganggu Anak-anak Surabaya, Hadapi Ibu", Risma juga meminta para pelajar untuk meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing sembari sujud di kaki orang tuanya itu.

"Padahal, di luar sana ada anak-anak yang bahkan tidak tahu orang tuanya siapa. Termasuk saya membina anak-anak di Kampung Anak Negeri yang mereka itu ada yang tidak tahu orang tuanya siapa. Kalian kurang bersyukur anak-anakku," kata Risma.

Baca juga: Ternyata, Mertua Luhut Binsar Pandjaitan Adalah Menteri di Era Presiden Soekarno


Awalnya, Risma mengajak mereka untuk sadar bahwa Tuhan telah memberikan sesuatu yang luar biasa kepada mereka, berupa nikmat sehat, punya mata yang dapat melihat, dan hidung yang dapat mendengar serta fisiknya normal.

Bahkan, punya orang tua yang perhatian dan guru-guru yang memperhatikan mereka.

Apa lagi, para orang tua sudah memberikan handphone dan pulsa supaya dapat belajar hingga sukses dan berhasil, dengan harapan dapat mengangkat derajatnya kelak.

Baca juga: Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Akui Pembuatan UU Cipta Kerja Terburu-buru

"Makanya, mereka banting tulang bekerja, mencari uang untuk kalian. Tapi, kalian malah mudah dipengaruhi dan lebih percaya pada orang lain yang mungkin tidak dikenal," tuturnya.

"Inikah yang kalian berikan kepada orang tua kalian anak-anakku? Seandainya kalian babak belur dan terluka dan kemudian dirawat di rumah sakit, itukah balasan kalian kepada orang tua kalian? Kasihan orang tua kalian," imbuhnya.

Presiden UCLG ASPAC ini juga meminta, kepada para pelajar itu untuk tidak mengkhianati orangnya. Diharapkan, para pelajar itu untuk tidak aneh-aneh mengikuti hal yang belum mereka tahu.

Baca juga: Isu Jokowi Akan Dilengserkan dari Kursi Presiden RI Dibantah di Kanal Youtube Refly Harun

"Ibu tidak terima siapapun yang mengganggu anak-anak ibu, ibu akan hadapi. Ibu bangun Surabaya ini untuk kalian anak-anakku supaya kalian bisa sukses dan bisa bersaing dengan anak-anak lain di luar sana," katanya.

Anak-anak itu pun nangis sembari bersimpuh di pangkuan orang tuanya yang tepat berada di barisan belakang.

Para orang tua pun tidak kuat menahan tangis permohonan maaf anaknya, sehingga para orang tua juga ikut menangis terharu dan bangga karena anaknya sudah meminta maaf atas perbuatannya.

Setelah meminta maaf kepada orang tuanya, Risma juga meminta anak-anak itu untuk meminta maaf kepada para guru dan kepala sekolah yang mendampingi mereka saat itu. Para guru pun ikut terharu.***(TIM PRNM/PikiranRakyat.com)

 

 

 

 

 

Editor: Rasyid

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler