Kisah dari Raden Ilik Soendari Seorang Keturunan Keraton Surakarta Tentang Kekejaman PKI

17 Oktober 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Kisah dari Raden Ilik Soendari Seorang Keturunan Keraton Surakarta Tentang Kekejaman PKI./Tangkapan layar/YouTube Delta Buana /

PORTAL MAJALENGKA - Usaha menegakan paham komunis yang dijunjung PKI rupanya telah banyak mencabik-cabik hati manusia.

Hal itu karena PKI telah menebar kekejaman dengan cara membunuh, merampok, bahkan memperkosa untuk mencapai tujuan.

Sasarannya adalah siapa saja yang tidak setuju dengan PKI, maka akan menjadi daftar target yang suatu hari bisa jadi didatangi anggota PKI.

Baca Juga: Berikut Jadwal SIM Mobil Drive Thru Polresta Cirebon Senin 17 Oktober Sampai Sabtu 22 Oktober 2022

Banyak kisah memilukan tentang kekejaman PKI terhadap masyarakat Indonesia.

Meskipun dalam kiprah politiknya, PKI sempat menjadi partai dengan pendukung terbanyak ke 4 dalam pemilihan langsung di Indonesia.

Namun PKI harus dibubarkan karena terlalu banyak pemberontakan yang dilakukannya dan menorehkan banyak luka di masyarakat.

Baca Juga: Simak Jadwal Samsat Keliling P3DW Ciledug Kabupaten Cirebon 17 Sampai 22 Oktober 2022

Dilansir dari buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015:40), Raden Ilik Soendari seorang keturunan Keraton Surakarta menceritakan berbagai kekejaman PKI.

Dimulai saat Oktober 1945, PKI mencoba menghancurkan Daerah Istimewa Surakarta dengan melakukan pemaksaan untuk membubarkan Keraton Mangkunegaran dan Susuhunan.

Hal itu disambut dengan adanya perampasan pada tanah-tanah milik keraton, bahkan rakyat untuk dibagi-bagikan kepada anggota PKI.

Baca Juga: Cek Lokasi Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Cirebon Senin 17 Oktober 2022

Selain membunuh Bupati-bupati, kiai, santri, dan tentara, pada 17 Oktober 1943, saudara dari Ilik Soendari yakni Pepatih Dalem (Perdana Menteri) Kasunanan KRMH Sosrodiningrat telah diculik dan dibunuh oleh gerombolan PKI.

Lalu Maret 1946, Pepatih Dalem yang baru, KRMT Yudonagoro, juga menjadi korban penculikan dan pembunuhan yang dilakukan PKI.

Berlanjut saat April 1946, sembilan pejabat Kepatihan pun mengalami hal yang sama yakni diculik dan dibunuh.

Baca Juga: Link Tes Kecocokan Nama, Coba Cari Tau Seberapa Cocoknya Kamu dengan Pasanganmu

Sebagai mantan kekasih dari pangeran Langkat, Amir Hamzah, Ilik Soendari juga mengetahui kisah kejam PKI di Sumatra.

Salah satunya adalah Di Istana Tanjungpura, Kesultanan Langkat. dua puteri Sultan Langkat diperkosa oleh PKI bernama Usman Parinduri dan Marwan.

Lalu Di Simalungun, penculikan dan pembunuhan atas perintah PKI di pimpin oleh Komandan Barisan Harimau Liar (BHL), A. E. Saragih Ras.

Baca Juga: Cara daftar BLT Anak Sekolah Tingkat SD, SMP, dan SMA Melalui Handphone Simak Berikut Ini

Padahal A. E. Saragih Ras sebetulnya masih merupakan kerabat dengan Raja Kerajaan Pane. Namun tetap saja, raja-raja di Simalungun menjadi korban atas kekejaman PKI.

Itulah kisah dari Raden Ilik Soendari yang merupakan seorang keturunan Keraton Surakarta tentang kekejaman PKI.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015)

Tags

Terkini

Terpopuler