PORTAL MAJALENGKA - Siapa yang tak kenal dengan Sunan Gunung Jati dan para Wali Songo? Ialah penyebar agama Islam di Indonesia.
Wali Songo adalah para tokoh Islam yang dihormati di Indonesia, khususnya di pulau Jawa.
Secara historis Wali Songo memiliki pengaruh yang luar biasa di tanah Jawa.
Baca Juga: Segini Tarif Permohonan Pembuatan Sertifikasi Halal yang Ditentukan BLU PBJPH Kemenag RI
Peranan Wali Songo sangat berperan dalam penyebaran agama islam di Indonesia.
Meskipun disebut sebagai Wali Songo tetapi, ada bukti bahwa anggota dari kesembilan wali tersebut hidup pada waktu yang berbeda dan memiliki peran berbeda-beda.
Dilansir Portal Majalengka dari Buku Sejarah Peradaban Islam Kurikulum 2013, ada pembagian kerja dewan Wali Songo secara struktural yang menurut hasil penelitian Widji Saksono (1996: 97-100).
Terdapat dua wali yang memiliki peran sentral dalam dakwah Islam di Nusantara.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Nonton Langsung MotoGP 2022 Mandalika
Yang pertama adalah Syekh Syarif Hidayatullah atau dikenal dengan Sunan Gunung Jati, kedua Raden Said atau kenal dengan Sunan Kalijaga.
Sunan Gunung Jati dalam menyebarkan agama Islam di Jawa, tentu ada metode atau ajaran khusus yang mana diamalkan kepada santri-santrinya yang menuntut ilmu kepadanya.
Terdapat beberapa ajaran utama yang menjadi dasar ilmu baik ilmu agama maupun ilmu kehidupan.
Ilmu tersebut misalnya nilai tentang ketakwaan serta keyakinan, kedisiplinan, arif dan kebijaksanaan, kesopanan dan tata krama, serta nilai sosial.
Baca Juga: Berikut Cara Download Formulir Pendaftaran Sertifikasi Halal di BPJPH Kemenag RI
Kemudian Sunan Kalijaga, mengembangkan dakwah Islam melalui budaya yang disimbolkan dalam seni wayang.
Sunan Kalijaga juga menggunakan wayang sebagai sarana dakwah menyebarkan ajaran Islam pada masanya.
Perkembangan tersebut tak lepas dari peran dan pengaruh para ulama Sufi dan pihak penguasa lokal yang telah memeluk Islam.
Fungsi wayang dapat ditinjau dari berbagai multipersepektif. Fungsi wayang adalah sebagai media efektif dalam menyampaikan pesan, informasi dan pelajaran.
Wayang dulu digunakan sebagai media efektif dalam menyebarkan agama mulai dari agama Hindu sampai agama Islam.
Karena begitu luwesnya wayang hingga saat ini eksistensinya masih kuat dan digunakan untuk berbagai keperluan.
Fungsi asalnya, wayang merupakan ritual yang ditujukan untuk roh leluhur bagi penganut kepercayaan hyang. Selanjutnya, wayang mengalami pergeseran peran, yaitu sebagai media komunikasi sosial.
Dalam lakon-lakon yang ditampilkan dalam perwayangan biasanya menyimpan beberapa nilai, seperti pendidikan, kebudayaan dan ajararan-ajaran dari filsafat Jawa.
Baca Juga: Amalkan Ajaran Nabi Muhammad SAW, Doa Memakai Pakaian Baru dan Segala Hal yang Baru
Wayang yang semula diciptakan pertama kalinya pada masa Kerajaan Kahuripan Kediri masa pemerintahan Prabu Jayabaya terus mengalami perkembangan.
Tak terkecuali wayang gubahan Sunan Kalijaga yang digunakan untuk menyebarkan luaskan jaran Islam.
Sementara tugas seluruh walisongo yaitu:
Baca Juga: Nonton MotoGP 2022 Mandalika Jalur Darat Lebih Hemat, Simak Tarif Kapal Penyebrangan Berikut
1. Sunan Ampel
Mengurus susunan aturan syariat dan hukum perdata, khususnya berkenaan dengan masalah nikah, talak, rujuk.
2. Sunan Bonang
Merapikan aturan-aturan termasuk di dalamnya kaidah ilmu, selain menggubah lagu, nyanyian maupun gamelan Jawa.
3. Sunan Gresik
Mengubah pola dan motif batik, lurik maupun perlengkapan berkuda.
Baca Juga: Inilah Sosok Raden Wiralodra yang Takluk Oleh Sunan Gunung Jati, Bertarung dengan Nyi Endang Darma
4. Sunan Drajad
Mengurus hal ikhwal pembangunan rumah maupun berbagai ragam alat angkut.
5. Sunan Muria
Mengurus hal ikhwal perkara masakan (makanan) maupun alat tani dan barang pecah belah lainnya.
6. Sunan Gunung Jati
Selain bertugas memperbaiki doa, mantra bagi pengobatan batin, firasat, jampi-jampi bagi pengobatan lahir, ia juga mempunyai tugas untuk membuka hutan, mengurus transmigrasi atau membuka desa baru.
Baca Juga: PCNU Kabupaten Cirebon Luncurkan Logo Konfercab ke-16 NU, Berikut Link Download Logo dan Twibbon
7. Sunan Giri
Bertugas menggubah perhitungan bulan, tahun, windu, lalu menyusun dan merapikan segala perundang-undangan kerajaan, termasuk urusan protokolernya.
8. Sunan Kalijaga
Bertugas mengurus bidang-bidang seni-budaya, misalkan menggubah dan menciptakan langgam maupun gending.
9. Sunan Kudus
Bertanggungjawab atas perlengkapan persenjataan, perawatan bahan besi dan emas, dan membuat peradilan dengan undang-undang syariat.
Baca Juga: Perlu Diperhatikan, Inilah Aturan Hak Asuh Anak Menurut Syariat Islam
Wali Songo berhasil menjelaskan apa itu islam dan seluk-beluknya dengan perangkat-perangkat budaya yang ada dan dapat dihayati oleh masyarakat.***