Mengenal Sosok KH Abbas, Panglima Perang 10 November di Surabaya

28 Oktober 2021, 10:30 WIB
KH Abbas /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/ipnu.or.id

 


PORTAL MAJALENGKA - Kiai Haji Abbas merupakan salah satu kyai sekaligus tokoh pejuang yang berasal dari daerah Cirebon, tepatnya didaerah Buntet.

Kiai Haji Abbas atau yang lebih dikenal dengan sebutan ki Abbas ini dilahirkan di desa Pekalangan, Cirebon. Pada tanggal 24 Dzulhijjah 1300 H (1879 M). Merupakan putra dari K.H Abdul Jamil Bin K.H Muta'ad

Sejak masa kanak-kanak ki Abbas sudah banyak mendapat pengajaran ilmu agama dari ayahnya, kemudian menginjak masa remaja, ia mulai merantau guna belajar ilmu agama di pondokan-pondokan lainnya.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Buku Harian Seorang Istri, Kamis 28 Oktober 2021: Nana Belum Tahu Bayinya Ditukar Bayi Lain

Pondokan pertama yang disinggahi oleh ki Abbas muda ialah Pesantren Sukanasari di daerah Plered, Cirebon yang di asuh oleh K.H Nasuha, kemudian melanjutkan lagi ke pesantren Jatisari di bawah asuhan K.H. Hasan

Setelah menyelesaikan pendidikan agama di 2 pesantren yang berada di kota Cirebon, Ki Abbas muda melanjutkan lagi pengembaraannya ke pondok pesantren yang berada di Jawa Tengah, yaitu di pondok pesantren yang di asuh oleh kyai Ubaidillah.

Tak lama ia di pesantren itu, kyai Abbas tertarik dengan kealiman K.H. Hasyim Asy'ari, sehingga ia memutuskan untuk meneruskan mondoknya di pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa timur yang waktu itu masih dibawah asuhan K.H. Hasyim Asy'ari.

Baca Juga: Kejutan ! Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 28 Oktober 2021 : Ternyata Mama Rosa Pernah Suruh Denis Perkosa Jessi

Setelah selesai menuntut ilmu di pondok pesantren Tebu Ireng, Ki Abbas melanjutkan lagi pengembaraannya ke tanah suci Mekkah dan berguru kepasa syekh Mahfudz At-Tarmisi (asal Termas, Pacitan, Jawa Timur) disana.

Kemudian, setelah lama menuntut ilmu di tanah suci Mekkah, ki Abbas kembali ke tanah air dan mulai membangun pendidikan agama di daerah Buntet, Cirebon.

Di bantu oleh adik-adiknya, K.H Anas (Mursyid tarekat tijaniyah) dan K.H. Akyas. Dan juga dibantu anak-anaknya, diantaranya K.H. Mustamid Abbas, K.H. Mustahdi Abbas dan K.H. Abdullah Abbas.

Baca Juga: Siaran Langsung Persib Bandung vs Persipura Jayapura Lusa, Hari Ini Libur, Ini Jadwal BRI Liga 1 Pekan ke-10

Disamping peran penting K.H Abbas dalam membangun pendidikan agama di Buntet ialah membangun pesantren-pesantren, ia juga membangun jam'iyah Nahdatul ulama (NU) yang kemudian diikuti oleh K.H. Junaidi (Jakarta), K.H. Rukhiyat (Tasikmalaya) dan pada tanggal 12 Robius tsani 1350 H (27 Agustus 1931) muktamar NU ke-6 dilangsungkan di pondok Pesantren Cirebon

Ki Abbas wafat pada hari Ahad, tanggal 1 Rabiul Awwal 1365 H, sekitar Desember 1946. Dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Buntet Cirebon, hingga kini perjuangannya masih terus dilanjutkan dan dikembangkan oleh anak cucunya.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler