Jumlah Anak Terpapar Covid-19 Meningkat Akibat Orang Tua Pulang Kerja Tidak Langsung Bersih-bersih

25 Juni 2021, 18:22 WIB
Ilustrasi anak-anak menghadapi pandemi Covid-19. Kasus Covid-19 pada anak-anak makin banyak di Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. /Pixabay/huunghidt/

PORTAL MAJALENGKA -- Tren jumlah kasus anak terpapar Covid-19 meningkat. Hal itu akibat orang tua pulang kerja tidak langsung bersih-bersih.

Seperti yang terungkap di Surabaya, Jawa Timur. Tren jumlah kasus anak terpapar Covid-19 terus meningkat.

Sementata itu, polisi menyebutkan telah menangkap puluhan anak di bawah umur yang mengaku hendak menyaksikan sidang Habib Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Kamis 24 Juni 2021. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan di tengah tren kasus anak terpapar Covid-19 meningkat.

Baca Juga: Belum Terlambat Untuk Hambat Laju Penularan COVID-19

Anak di bawah umur yang diamankan Kepolisian berasal dari Banten. Mereka tiba di Jakarta dengan menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL).

Di salah satu masjid di daerah Cawang, Jakarta Timur, rombongan anak-anak mendapat pembagian uang senilai Rp150 ribu per anak.

Kedatangan anak-anak yang bermaksud mendatangi persidangan Habib Rizieq Shihab di PN Jaktim beresiko kerumunan. Padahal saat ini DKI Jakarta menduduki posisi tertinggi dalam kasus penularan Covid-19.

Baca Juga: Dirawat Karena Covid-19, Peppy: Bedil Angin Dulu Baru Isoman

Di Ibu Kota Negara juga ditemukan virus-virus varian baru yang lebih berbahaya dan lebih cepat menular. Salah satunya Covid-19 Varian Delta.

Kalangan anak-anak yang mendatangi kerumunan dikhawatirkan segera membuat kasus penularan Covid-19 di kalangan anak di DKI Jakarta bakal segera mengikuti tren yang sedang berlangsung di Jawa Timur.

Hingga Selasa 22 Juni 2021, Dinas Kesehatan Surabaya mengonfirmasikan 36 kasus aktif Covid-19 pada anak-anak.

Baca Juga: Ayo Lawan Covid-19 dengan Olahraga Ringan Ini

"Untuk kasus aktif Covid-19 pada anak terjadi pada usia antara 0-18 tahun," terang Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, dalam siaran persnya Kamis, 24 Juni 2021.

Dilansir pmjnews.com, rinciannya anak usia 0-2 tahun ada 2 kasus, usia 3-6 tahun ada 12 kasus, usia 7-12 tahun ada 8 kasus, usia 13-15 tahun ada 1 kasus, dan usia 16-18 tahun ada 13 kasus. Rata-rata kasus aktif yang ditemukan pada anak-anak ini tanpa gejala.

Dijelaskan Febri, paparan Covid-19 terhadap anak-anak usia 0-12 umumnya berasal dari orang tuanya. Diduga para orang tua pasien anak tersebut saat pulang dari luar rumah termasuk dari bekerja tidak langsung membersihkan diri sebelum bercengkerama dengan anak-anak di rumah.

Baca Juga: Jakarta Tak Baik-baik Saja: Rekor Sehari 180 Jenazah COVID-19 Dimakamkan, Rencana Diangkut Truk

Sedangkan anak-anak usia 13-18 tahun terpapar akibat kurang memiliki kesadaran menjalankan protokol kesehatan.***

Editor: Husain Ali

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler