Innalillahi, NU Kehilangan 234 Kiai Selama Masa Pandemi Covid-19

28 Desember 2020, 19:45 WIB
Ketua Satgas Covid-19 Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU, Ulun Nuha, menyatakan ada 234 kiai dan tokoh NU yang wafat selama pandemi /Antara/

PORTAL MAJALENGKA – Selama pandemi Covid-19, banyak yang meninggal dunia dari masyarakat umum dan tenaga kesehatan. Nahdlatul Ulama (NU) pun banyak kehilangan tokoh selama pandemi, meskipun bukan karena virus Corona tersebut .

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan 234 kiai dan tokoh NU wafat selama pandemi Covid-19 melanda Tanah Air sejak Maret hingga Desember 2020.

Baca Juga: Ulama NU Aceh Haramkan Game Daring Higgs Domino Island, Ini Alasannya

“Pandemi ini sangat luar biasa ancamannya, ini mengancam keselamatan warga Nahdliyin terutama para kiai kita, hingga tanggal 24 Desember kemarin ada sekitar 234 orang kiai dan tokoh NU yang meninggal dunia selama masa pandemi,” kata Ketua Satkor Covid-19 Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU Ulun Nuha di Banda Aceh, Minggu 27 Desember 2020.

Bila dibandingkan dengan jumlah kiai yang meninggal dunia pada periode yang sama pada tahun 2019, kata dia, angka 234 orang tersebut jauh lebih besar hingga mencapai enam kali lipat.

Baca Juga: Serap Aspirasi, Anggota DPR RI Serahkan 190 Unit Alsintan di Majalengka

“Pada tahun 2019 lalu, para kiai atau tokoh NU yang meninggal dunia kurang dari 50 orang, hanya sekitar 40-an yang meninggal dunia pada tahun lalu,” kata Ulun Nuha.

Meski telah meninggal dunia, pihaknya tidak menyatakan para kiai tersebut wafat karena terpapar Covid-19, melainkan para kiai dan tokoh NU wafat selama masa pandemi.

Selain itu, hingga akhir Desember 2020 PBNU juga mencatat di dalam sistem ada 112 pesantren di Tanah Air yang terpapar Covid-19 dengan lebih dari 5.000 lebih santri dan kiai yang postif Covid-19.

Baca Juga: Pesawat N219 Peroleh Type Certificate di Penghujung 2020

Dari banyaknya santri yang terpapar Covid-19, terdapat dua santri yang meninggal dunia dan banyak para santri yang dinyatakan sembuh.

Untuk itu, saat ini PBNU sangat konsen dengan penanganan pandemi Covid-19 dengan membentuk Satgas NU peduli.

Satgas tersebut melibatkan sejumlah badan otonom NU untuk melindungi warga Nahdliyin di Tanah Air dari ancaman pandemi tersebut.

Baca Juga: Ini 7 Manfaat Susu Kambing untuk Kesehatan Tubuh

“Amanah dari Buya Said (Said Aqil Siradj), kita fokus melindungi warga termasuk warga pesantren dengan berupaya melakukan edukasi untuk melindungi, serta melakukan kegiatan pendidikan, pelatihan, kampanye, audit kesehatan agar warga NU berdaya untuk menegakkan protokol kesehatan,” pungkas Ulun Nuha. ***

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler