Jangan sampai kurikulum sekolah justru yang tidak dibutuhkan industri yang ada, dengan begitu lulusan sekolahnya akan sulit mendapatkan pekerjaan.
Sebab ilmu atau keterampilan yang dimilikinya tidak sesuai kebutuhan di perusahaan atau industri yang ada.
Baca Juga: Meresahkan! Spesialis Curanmor Biasa Beroperasi di Majalengka Dibekuk Polisi
Makanya, kata dia, kurikulum sekolah harus menyesuaikan dengan kebutuhan industri yang ada, kurikulum SMK harus menyiapkan pendidikan yang diharapkan oleh pasar kerja.
"Dengan begitu bukan lagi calon tenaga kerja yang mencari pekerjaan melainkan sebaliknya, perusahaan yang akan datang ke sekolah untuk mengambil tenaga kerja," kata Dedi Supandi.***