PORTAL MAJALENGKA - Program Padat Karya Tunai (PKT) rawan disusupi kepentingan politik salah satu partai.
Di beberapa daerah, sosialisasi program tersebut dijadikan ajang sosialisasi atau kampanye beberapa calon anggota legislatif baik pusat, provinsi maupun daerah.
"Isinya kampanye, kita diarahkan untuk mendukung salah satu calon anggota legislatif dari salah satu partai," ujar Amran, salah satu warga di Jatitujuh.
Baca Juga: 6 Referensi Smartphone Lipat di Pasar Global maupun Indonesia, Intip Spesifikasi Pesaing Samsung
Pemkab Majalengka menggulirkan program padat karya tunai (PKT) di 330 desa dan 13 kelurahan se-Kabupaten Majalengka.
Bahkan, setiap desa dan kelurahan mendapatkan Rp 200 juta, sehingga total anggaran yang dikeluarkan Pemkab Majalengka untuk program tersebut mencapai Rp 69 miliar.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka, Asep Eka Mulyana, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengawasi pelaksanaan program Padat Karya Tunai (PKT) di desa dan kelurahannya masing-masing.