Seorang pedagang mie ayam di kawasan Jalan KH Abdul Halim Majalengka, menjelaskan berjualan menggunakan gerobak biru merupakan sebuah tradisi.
"Awalnya saya tidak tahu. Tidak ada pilihan lain. Kalau ingin dilihat menjual mie ayam maka harus memilih warna biru. Saya hanya mengikuti tradisi massal," ujar Dadang, Senin 16 Januari 2023.
Beberapa literatur menjelaskan, mie ayam dibawa oleh para pedagang China Selatan yang berasal dari pelabuhan Fujian dan Guangdong.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Wisata Kuliner Khas Kudus yang Wajib Kamu Coba, Tidak Mudah Ditemukan di Kota Lain
Sejak saat itu, mulai berkembang Vreemde Oosterlingen atau berarti pemukiman masyarakat Timur di Hindia Belanda yang kini menjadi Indonesia.
Kehadiran para pendatang tentu melahirkan tabiat dan preferensi selera makan berbeda dengan yang sebelumnya berkembang di masyarakat pribumi.
Alhasil, mie ayam lahir sebagai keturunan asli dari makanan khas Tiongkok yaitu bakmi. Layaknya mie ayam, bakmi juga terbuat dari tepung terigu namun disajikan dengan kuah terpisah.
Walau keturunan Tiongkok, tidak kemudian membuat gerobak mie ayam menjadi berwana merah, padahal warna merah identik dengan kebudayaan Tiongkok.
Artinya, alasan pemilihan biru sebagai warna gerobak tidak menggunakan pendekatan sejarah.