Lokasi batu itu ada di tengah persawahan, dimana orang menuju ke batu itu melalui jalan setapak.
Dari kejauhan, batu besar itu kurang terlihat, karena sudah tertutup rimbunan pohon bambu.
Baca Juga: SEJARAH MAJALENGKA Dijuluki Kota Angin, Sejak 1980 Ngagelebug
Namun baru terlihat ketika sudah di dekatnya.
Ditunjukan, ada tiga batu besar, di Desa Cimanggu Hilir, salah satunya adalah “batu buligir”.
Sedangkan batu ewe randa ukurannya sangat besar melebihi ukuran sebuah rumah, taksiran sekitar 6 meter x 7 meter, tingginya sekitar 10 meter.
Disebutkan Fajril, bahwa batu ewe randa tidak dijadikan tempat pemujaan alias pesugihan.
Tetapi, diantara batu tersebut ada semacam “leuwi” alias lubuk yang banyak ikannya.
“Hanya saja, selama ini ikan-ikan dari leuwi tersebut tidak bisa diambil. Ada mitos, bahwa ikan-ikan itu merupakan ikan gaib,” kata Fajril.
Dalam agama Islam disebutkan, bahwa pada batu-batu ukuran besar biasanya suka ada makhluk jin nongkrong.