AWAS KENA MALAPETAKA! Inilah Alasan Ikan di Situ Sangiang Majalengka Tak Boleh Ditangkap

- 12 Desember 2022, 18:04 WIB
Mitos larangan menangkap ikan di objek wisata Situ Sangiang Majalengka
Mitos larangan menangkap ikan di objek wisata Situ Sangiang Majalengka /Foto: Tangkapan Layar YouTube/ Sobat Asik

PORTAL MAJALENGKA - Objek wisata Situ Sangiang Majalengka memang cukup akrab di telinga wisatawan, terutama wisatawan lokal.

Pesona alam dan banyaknya ikan di objek wisata Situ Sangiang Majalengka menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Ketika berwisata ke objek wisata Situ Sangiang yang terletak di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, ini wisatawan dipastikan akan melihat ikan besar berwarna-warni yang sangat banyak, apalagi jika diberi makan.

Baca Juga: MERINDING! Mitos Adanya Siluman Ular di Goa Lalay Majalengka, Begini Wujudnya

Pertanyaan pertama yang banyak dilontarkan para pengunjung objek wisata Situ Sangiang kepada pemandu wisata, pedagang, atau siapapun itu adalah "Apakah ikan itu tidak pernah ditangkap dan dimasak?,"

Jawaban dari pertanyaan itu pun berhubungan dengan mitos yang sangat dipercaya oleh warga lokal.

Dikutip Portal Majalengka dari YouTube Sobat Asik, Situ Sangiang diyakini sebagai tempat ngahiyang atau moksa Sunan Talaga Manggung dan keratonnya ketika dikhianati menantunya Patih Palembang Gunung pada abad ke-15.

Baca Juga: KARYA ANTIK KOMUNITAS UNIK Asal Majalengka Raih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2022

Sejak itu, tempat ini raib dan baru ditemukan kembali pada masa penjajahan Belanda.

Beberapa masyarakat setempat percaya keberadaan pohon Nunuk dan ikan yang ada di obkel wisata Situ Sangiang Majalengka harus terus dijaga.

Pohon Nunun dipercaya sebagai gerbang kerajaan Talaga Manggung, sedangkan ikan-ikan itu merupakan jelmaan prajurit kerajaan.

Karena itulah, warga tidak ada yang berani mengambil ikan yang ada di objek wisata Situ Sangiang Majalengka, apalagi memasak dan memakannya.

Baca Juga: TERKENAL SEJAK DULU, Salah Satu Kawasan di Majalengka Ini Sudah Diberitakan Media Asing 1936

Pasalnya, masyarakat sekitar percaya jika memakan ikan tersebut akan membawa musibah untuk keluarga beserta keturunannya.

Salah seorang warga lokal menegaskan bahwasannya ikan yang ada di objek wisata Situ Sangiang Majalengka tidak boleh dimakan, apalagi ikan lelenya. Karena itu bukan ikan biasa, melainkan ikan jelmaan para prajurit kerajaan.

Bahkan, jika ada ikan di Situ Sangiang Majalengka yang mati, maka harus dikuburkan layaknya manusia.

Pamali ini tidak boleh dilanggar karena beberapa masyarakat setempat percaya hal itu akan mengakibatkan malapetaka.

Baca Juga: Donald Pandiangan Jadi Ikon Google Doodle Hari Ini, Inilah Sederet Prestasi yang Pernah Diraihnya

Walaupun di luar nalar, mistis dan kearifan lokal masyarakat setempat turut melestarikan Situ Sangiang Majalengka sehingga terhindar dari tangan-tangan jahil.

Selain itu, wisatawan bisa memberi makan ikan setelah sebelumnya meminta izin dari pengelola. Namun, pastikan terlebih dahulu makanan yang diberikan aman untuk ikan-ikan tersebut.

Pengunjung atau wisatawan juga bisa mandi di danau ini, namun ada cara-cara tertentu untuk mandi di danau ini.

Baca Juga: Bersama Kishida Serukan Dunia Bebas Nuklir, Barack Obama: Kita Berutang kepada Anak-anak

Biasanya, orang-orang yang mandi di danau akan mengenakan pakaian putih atau sesuai dengan arahan dari penjaga danau.

Sebagai himbauan, pengunjung tidak diperbolehkan berenang di danau tanpa izin dari Kuncen.

Selain segar, air di danau ini juga cukup unik karena akan sedikit mengering pada musim hujan.

Masyarakat sekitar pun sering menggunakan kondisi danau ini untuk mengamati perubahan musim, batu di pinggiran danau akan semakin tampak jelas terlihat pada saat air danau menyusut.***

Editor: Sofhal Adnan

Sumber: YouTube Sobat Asik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x