Baca Juga: Muso Pimpinan PKI, Keluarga Santri yang Tega Membunuh Para Kiai Demi Tegaknya Komunis
Melihat lawannya yang bergeming dengan serangan trisulanya, Sanghyang Sutem mundur mecabut keris dan menyarangkan kembali ke tubuh lawannya.
Lagi-lagi seranban Sanvhyang Sutem gagal. Bahkan keris yang disarangkan ke tubuh Mbah Kuwu lumer.
Merasa malu dengan sesumbarnya, ia pun kemudian memutuskan lari dan menghilang meninggalkan gelanggang perang.
Baca Juga: Pagar Gaib yang Dibuat KH Rahmat Soekarto Lurah Desa Gontor Tak Dapat Ditembus PKI 1948
Sementara di Keraton Rajagaluh Sang Prabu Cakraningrat murka setelah mendengar kabar pasukan Palimanan dan Limunding telah ditaklukkan Cirebon. Sementara Sanghyang Sutem pergi meninggalkan medan pertempuran.
Maka sang prabu kemudian memerintah Sanghyang Gempol mengambil alih Senopati pasukan Rajagaluh, untuk menyerang kembali Pasukan Cirebon yang dibantu Demak.
Sanghyang Gempol dijanjikan akan diberi wilayah kekuasaan Cirebon, jika mampu mengalahkan dan menumpas pasukan Cirebon yang dibantu Demak tersebut.
Baca Juga: Link Tes Ujian Gamon: Cek Apakah Kamu Gagal Move On, Berikut Cara Memainkannya
Mendengar sabda raja demikian, Sanghyang Gempol segera menyiapkan siasat atau strategi baru bersama kedua adik seperguruannya yakni Sanghyang Bugel dan Sanghyang Igel.