PORTAL MAJALENGKA – Cirebon salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki kerajaan Cirebon memiliki sejarah yang panjang baik dalam hal kesultanan atau dalam hal dakwah Islam yang dilakukan oleh para wali songo, seperti sunan Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati merupakan putra dari Syarifah Mudaim atau nyimas Rara Santang putri prabu Siliwangi.
Selain nyimas Rara Santang, prabu Siliwangi juga memiliki putra yang bernama Raden walasungsang atau dikenal dengan Mbah Kuwu Sangkan dan juga dikenal dengan nama pangeran Cakra Buana.
Mbah Kuwu Sangkan atau pangeran Cakra Buana termasuk salah satu orang yang berperan dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa khususnya wilayah Cirebon dan sekitarnya, selain syekh Datul Kahfi dan sunan Gunung Jati.
Konon, dalam salah satu kisah dan kemudian dipercaya oleh sebagian masyarakat Cirebon, bahwa Mbah Kuwu Sangkan atau pangeran Cakra Buana sampai sekarang masih hidup dan selalu mengunjungi tempat di mana beliau pernah berdakwah. Seperti Kuningan, Majalengka, Indramayu, Bogor, Garut, dan wilayah lainnya.
Terlepas dari kebenaran sejarah yang ada, tentang sebuah kepercayaan bahwa Mbah Kuwu Sangkan atau pangeran Cakra Buana sampai sekarang masih hidup, jika melihat ajaran Islam bisa jadi itu dibenarkan dengan alasan bahwa Mbah Kuwu Sangkan atau pangeran Cakra Buana merupakan salah satu wali Allah.
Baca Juga: Terbaru Kasus Subang: Skenario Tangkap Pelaku Pembunuhan Sejak Desember 2021
Dalam Islam, disebutkan bahwa seorang wali Allah ketika meninggal dunia itu hanya secara jasad, secara ruh mereka akan tetap ada di sekitar kita dan menemani kita.