Rembang-Lasem Kota Seribu Pusaka, Menelusuri Jalan Raya Pos Warisan Daendels

- 3 September 2022, 14:53 WIB
Kota Rembang/jatengprov.go.id
Kota Rembang/jatengprov.go.id /

Baca Juga: GRATIS DOWNLOAD Video YouTube, TikTok dan Instagram Menjadi MP3 dan MP4 Via Savefrom

"Kiringan merupakan satu dari dua pelabuhan yang dimiliki Lasem selain Pelabuhan Regol,kata Baskoro sembari menunjuk ke arah utara (kiri) jalan. Di pelabuhan ini, sempat ditemui peninggalan kapal abad ke-7 yang menandakan Lasem telah kehadiran aktivitas pada saat itu

Tujuh kilometer ke arah timur, masih memantai dan melulu gudang garam, pusat kota Lasem di depan mata. Memasuki kota ini, Jalan Raya Pos berganti nama menjadi Jalan Raya Sunan Bonang yang diambil dari nama wali yang masyhur di daerah itu.

Di sini terasa Daendels tidak mengubah secara sadis morfologi kota. Permukiman Cina masih bertahan dengan umurnya yang lebih dari empat abad

Baca Juga: ABU NAWAS MATI setelah Menjual Raja Harun Al Rasyid sebagai Budak, Ini yang Terjadi

"Kampung Gedungmulyo (1590), Babagan (1590), Sodetan, dan Karang Turi sejak abad ke-18,kata Baskoro seperti dikutip dalam Buku Napak Tilas Jalan Daendels karya Angga Indrawan.

Permukiman itu, kata Pop, sapaan akrab Baskoro, merupakan permukiman yang sedikit banyak penuh lantaran tumpahan eksodus Cina Batavia pascapemberontakan zaman VOC 1740

Tepat 200 meter setelah Alun-Alun Lasem, Jalan Raya Pos kembali berbelok ke arah utara, sekali lagi menghindari angkuhnya Gunung Lasem yang berdiri di ketinggian 806 mdpl.

Baca Juga: GRATIS DOWNLOAD Lagu dari YouTube menjadi MP3 MP4 Via y2mate

Kendati demikian, Daendels bukan berarti takut dengan gunung yang memiliki titik tertinggi di puncak Argopuro itu. Belokan ke utara itu lebih karena telah ada jalan lokal kerajaan sebelumnya pada masa Kerajaan Lasem. 

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Napak Tilas Jalan Daendels


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x