Kisah Nyi Ratu Sindang Kasih dan Pangeran Muhammad II, Asal Usul Majalengka

7 Februari 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi. Kisah Nyai Ratu Sindang Kasih dan Pangeran Muhammad, Asal Usul Majalengka /Tangkap layar YouTube Borin Vlog

PORTAL MAJALENGKA - Dikisahkan sebelumnya Nyi Ratu Sindang Kasih mendapat firasat akan datang seorang pemuda ke kerajaannya.

Dalam isyarat yang diterima Nyi Ratu Sindang Kasih, sang pemuda akan membuat gaduh kerajaan.

Mendapatkan firasat tersebut, Nyi Ratu Sindang Kasih menugaskan 3 Senopati untuk berjaga di perbatasan kerajaan. Kemudian dating seorang pemuda yaitu pangeran Muhammad dari Kacirebonan.

Pangeran Muhammad kemudian ditangkap oleh 3 senopati dan dihadapkan pada Nyi Ratu Sindang Kasih.

Baca Juga: Karomah Sakti Syekh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Gresik Tertua dari Walisongo Tanah Jawa

Sesampainya Pangeran Muhammad di depan Nyi Ratu Sindang Kasih, sang ratu memerintahkan para Senopati melepaskan Pangeran Muhammad dan memperlakukan dengan baik layaknya tamu.

Pangeran Muhammad menceritakan maksud kedatangannya ke kerajaan yang dimiliki Nyi Ratu Sindang Kasih.

Pangeran Muhammad diperintahkan oleh Keraton Cirebon, guna mencari buah Maja yang ada di kerajaan ini untuk mengobati wabah yang terjadi di wilayah kerajaan Cirebon.

Nyi Ratu Sindang Kasih memberikan syarat kepada Pangeran Muhammad apabila menginginkan buah Maja yang ada di kerajaan ini.

Baca Juga: Pertarungan Dahsyat RADEN WIRALODRA Lawan Nyi Endang Darma, Cikal Bakal Indramayu dan Petunjuk Ki Buyut Sidum

“Aku ingin mempunyai keturunan untuk melanjutkan kerajaan Panidagan ini, hanya kamu yang paling sesuai untuk menjadi pendampingku. Itulah syaratnya, apakah kamu menyanggupinya,” ujar Nyi Ratu Sindang Kasih.

“Syarat ini terlalu berat bukan bermaksud tidak mengagumi kecantikan Baginda Ratu, akan tetapi hamba sudah punya istri dan menurut agama hamba tidak baik mencintai orang yang sudah punya istri,” ujar sang Pangeran.

Mendengar jawaban Pangeran Muhammad, Nyi Ratu Sindang Kasih sangat murka karena permintaannya ditolak.

Sang ratu masuk ke dalam kaputren, dan tidak berapa lama langit mendung makin lama makin gelap tinggal turun hujan yang sangat deras.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Update Peringatan Dini Cuaca, Sebagian Besar Majalengka Hujan Sedang hingga Lebat

Keesokan harinya langit kembali cerah, dan rakyat dan melakukan aktivitas seperti hari-hari sebelumnya. Namun semua orang terpaku melihat keadaan kerajaan Panidagan yang berubah. Kaputren dan Nyi Ratu Sindang Kasih menghilang.

Kebun Maja yang luas menghijau juga hilang tanpa bekas, kekagetan warga Panidagan ini membuat warga kerajaan berteriak Maja langka dan kini menjadi nama Kabupaten Majalengka.

Sedangkan Pangeran Muhammad yang diutus sinuhun Jati, tidak berhasil mencari buah maja. Dia terus bertapa di Gunung Haur sampai meninggal dan dikebumikan di sana. Sejak itu Gunung Haur terkenal dengan nama Marga Tapa. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Dongeng Kita

Tags

Terkini

Terpopuler